Amankah Memberikan Hati Ayam atau Sapi sebagai Menu Makanan Anak?

19 Mei 2019 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hati Ayam dan Sapi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hati Ayam dan Sapi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagian orang tua di Indonesia ragu memberikan hati hewan baik sapi ataupun ayam kepada anak sebagai menu makanan. Mereka khawatir hati hewan yang dikonsumsi oleh anak mengandung racun. Sehingga bila dikonsumsi anak bisa merugikan kesehatannya karena mungkin saja racun yang terkandung pada hati hewan berpindah ke tubuh si kecil setelah ia mengkonsumsinya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya orang tua di Indonesia saja yang ragu memberikan hati hewan kepada anaknya. Ada beberapa negara yang masyarakatnya tidak mengkonsumsi daging sapi, karena menganggap bahwa hati hewan adalah "sampah" karena tidak memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak.
Lantas, benarkah hal itu?
"Sementara ini belum ada kesepakatan soal menghindari hati hewan," ujar Ahli Gizi dr. Tan Shot Yen, saat dihubungi kumparanMOM, Minggu (19/5).
Ilustrasi Hati Ayam. Foto: Shutter Stock
Hati hewan menurut dokter Tan justru perlu dikonsumsi oleh anak sebagai sumber zat besi yang dibutuhkannya, Moms. Kekurangan zat besi dapat berdampak negatif pada kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motor anak. Beberapa studi bahkan menunjukkan dampak negatif ini terus berlanjut hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
"Hati hewan fungsinya sebagai pendongkrak zat besi bagi anak dan bayi," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian, anak disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi minimal 2 kali setiap harinya. Kebutuhan zat besi bayi berusia 6-12 bulan adalah 11 mg per hari, sedangkan anak berusia 1-3 tahun membutuhkan zat besi lebih sedikit, yaitu 7 mg per hari.
Berdasarkan USDA National Nutrient Database, sebanyak 28 gram hati ayam atau sekitar setengah potong hati ayam mengandung sekitar 3,6 mg zat besi. Sedangkan sebanyak 28 gram hati sapi atau setengah potong hati sapi mengandung sekitar 1,7 mg zat besi. Jadi Anda tinggal menyesuaikan saja dengan kebutuhan si kecil sesuai usianya.
ADVERTISEMENT
Agar zat besi yang dikonsumsi oleh anak dapat diserap oleh saluran cerna, maka berilah ia makanan atau minuman yang mengandung vitamin C, Moms. Vitamin C dapat meningkatkan absorpsi zat besi dari serealia dan sayuran sebanyak 2 kali lipat. Sumber vitamin C diperoleh dari jeruk, jeruk limau, stroberi, brokoli, dan paprika.
"Vitamin C adalah "endorser" absorpsi zat besi," kata dr. Tan.
dr. Tan memang tidak bisa menjamin keamanan dari hati hewan yang diberikan oleh orang tua kepada anak apakah mengandung racun atau tidak. Namun, menurutnya selama hewan itu diberi pakan yang baik, maka kualitas hati hewan itu pun akan baik, Moms.
"Saya tidak bisa menyatakan aman 100 persen. Selalu ada istilah mudharat dan manfaat. Jika ditimbang lebih banyak manfaat, ya sudah. Sekali lagi, kita perlu kritis juga si hewannya sehat apa enggak. Diberi pakan benar apa enggak. Sebab saya rasa hati bisa dianggap sehat jika semua syarat pakannya baik, hewannya enggak makan sampah apalagi plastik, enggak makan yang "hanya bikin dia cepet gede" tapi bermasalah di kemudian hari," jelas dr. Tan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya sebagai orang tua yang membeli hati hewan di pasaran, tentu sulit mengetahui apakah kualitas kesehatan hewan tersebut baik atau tidak dan apakah hewan itu diberi pakan dengan kualitas yang baik atau buruk.
Ilustrasi Hati Sapi. Foto: Shutter Stock
Untuk memastikan hati hewan itu layak dibeli atau tidak, Anda bisa memeriksakan tanda-tanda seperti yang disarankan oleh dr. Tan berikut ini.
1. Warnanya merah "hati". Bukan pucat, bukan terlalu gelap
2. Permukaannya licin dan rata
3. Ujung organ hatinya lancip dan tegas
4. Tidak terlihat bolong-bolong
5. Jika dibelah tidak pecah seperti bubur.
6. Saluran yang nampak di dalamnya hanya pembuluh darah dan saluran empedu
7. Tidak terlihat gelembung atau "kista" seperti kantong kecil berisi cairan atau tonjolan
ADVERTISEMENT
8. Tidak berbau busuk
Jadi sudah jelaskan Moms? Selama kondisi hati yang Anda pilih kualitasnya bagus, tak perlu ragu lagi memberikan hati ayam atau sapi sebagai menu makanan anak.