Anak Mau Pelihara Burung? Orang Tua Wajib Tahu Hal Ini Dulu

10 September 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
anak dan burung peliharaan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
anak dan burung peliharaan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Burung menjadi salah satu hewan peliharaan favorit dan cocok pula dipelihara anak-anak. Lucu, suaranya merdu, dan ramah kepada manusia menjadi segelintir alasan para orang tua membolehkan burung sebagai peliharaan buah hatinya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Anda juga wajib tahu lho, Moms, kalau memelihara burung tidak selamanya indah. Anak atau Anda bisa saja digigit atau dicakar, dan burung juga dapat membawa kuman penyakit.
Dilansir dari Health Service Executive, alasan burung mengigit karena merasa takut atau terancam. Maka dari itu, Anda harus mengawasi dan mengajari si kecil untuk: tidak berteriak, tapi mengajak berinteraksi dengan suara lembut, hindari bergerak tiba-tiba, tidak menusuk-nusuk burung dengan jari atau tongkat.
Namun tetap saja, bisa jadi secara tiba-tiba burung mengigit atau mencakar tanpa alasan yang jelas. Bila sudah begini, segera cuci lukanya, lanjutkan dengan membersihkan area luka menggunakan krim atau cairan disinfektan. Apabila semakin parah segera pergi ke dokter.
Anak yang Memelihara Burung Foto: Shutter Stock
Umumnya bakteri dan penyakit yang dibawa oleh burung adalah psittacosis yang disebabkan oleh kuman Chlamydia psittaci. Adapun burung yang dapat menularkan adalah: burung beo, nuri, parkit, macaw, cockatiels, kalkun dan bebek.
ADVERTISEMENT
Healthy Children menyebutkan batuk kering, demam, sakit kepala hingga pneumonia (untuk beberapa orang) menjadi gejala terserang psittacosis. Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini menyebar ke manusia ketika menghirup kotoran burung yang kering di udara dan dalam kasus ini burung yang menularkan tidak harus sakit, Moms.
Tidak hanya itu, anak-anak juga lebih rentan terserang dibanding orang dewasa. Apabila anak terkena penyakit psittacosis, berikan antibiotik atau segera periksa ke dokter. Jangan lupa juga untuk memberi tahu ke petugas kesehatan bahwa Anda memelihara burung di rumah, Moms.
Tapi sebelum hal itu terjadi, Anda bisa mencegahnya. Pastikan Anda dan anak mencuci tangan setelah memegang, kandang, makanan hingga kotoran burung. Hal ini wajib dilakukan terutama bila anak Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang rentan dan memiliki masalah pernapasan.
anak dan burung peliharaan Foto: Shutterstock
Kemudian, bersihkan kandang burung secara teratur agar kotorannya tidak menumpuk dan terbawa udara. Yang tidak kalah penting, jangan biarkan burung berada di dekat ruangan atau tempat menyiapkan makanan. Hindari pula mencuci peralatan burung bersamaan dengan peralatan makan keluarga di wastafel dapur.
ADVERTISEMENT
Pastikan burung yang akan dimiliki, aman untuk anak serta tidak galak, Moms. Seperti burung beo yang punya gerakan cepat serta suara keras, terkadang bila ada tangan yang memegangnya akan dianggap ancaman, sehingga burung tidak segan menggigit atau mencoba terbang. Melihat hal ini, anak yang aktif tidak cocok untuk memelihara burung beo, yang ada keduanya justru tidak akan akur Moms.
Terakhir, yang terpenting dapatkan burung dari tempat yang terpercaya, serta membawanya ke dokter hewan, bila ia terlihat kurang sehat.