ASI Perah Beku yang Cair Karena Mati Listrik, Haruskah Dibuang?

5 Agustus 2019 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASI perah di dalam kulkas Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ASI perah di dalam kulkas Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ibu mana yang tak sedih melihat ASI perah beku di freezer cair karena mati listrik? Maklum, ASI perah dalam botol-botol atau plastik itu memang tak ternilai harganya. Apalagi mengumpulkannya pun, tak mudah.
ADVERTISEMENT
Namun itulah yang mungkin dialami banyak ibu akibat mati listrik massal yang terjadi kemarin, Minggu (4/8) di Jabodetabek, Banten, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bahkan hingga pagi ini, 21 jam setelah mati listrik massal dimulai, tak sedikit wilayah yang masih mengalaminya atau kembali mengalaminya lagi!
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan? Haruskah ASI perah beku yang mencair akibat mati listrik itu dibuang? Bilamana masih bisa diberikan atau kembali dibekukan?
Agar tidak bingung, kumparanMOM menanyakan panduannya pada Farahdibha Tenrilemba, Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang juga merupakan seorang konselor menyusui.
Menyimpan ASI Perah di Freezer Foto: Shutterstock
"Sebenarnya tidak mungkin ada panduan yang baku atau pasti mengenai hal ini," ujar Farahdibha saat dihubungi via telepon, Senin (5/8).
ADVERTISEMENT
Pasalnya menurut Farahdibha, kondisinya tentu sangat beragam. Mulai dari lama mati listrik yang dialami setiap orang, suhu dari freezer yang digunakan, wadah penyimpanan ASI perah, ada tidak atau sebanyak apa es batu maupun blue ice di dalam freezer hingga seberapa sering pintu freezer dibuka selama mati listrik misalnya. Semua menjadi faktor yang tidak bisa dipukul rata, Moms.
Kalau setelah mati listrik kita mendapati ASI perah beku di dalam freezer mencair sebagian misalnya, apakah harus dibuang atau boleh disimpan atau dibekukan kembali?
"Lihat apakah masih ada titik bekunya. Bila sebagian masih beku, maka bagian yang masih beku ini dapat dibekukan kembali," ujar Farahdibha. Sementara yang sudah mencair bisa dikeluarkan untuk diberikan pada bayi.
ADVERTISEMENT
Dalam situasi ini, menurut Farahdibha, Anda juga bisa mengabaikan mengenai tanggal penyimpanan ASI perah tersebut, Moms!
"Karena kondisinya listrik mati, yang banyak cair saja yang diberikan duluan," tukasnya.
Lantas bolehkah ASI perah yang mencair sedikit-sedikit tersebut digabungkan?
ilustrasi asi perah beku Foto: Shutter stock
Menurut Dibha, boleh saja selama ibu merasa yakin dan sudah memeriksa ASI perah tersebut sebelum dicampur. Apa maksudnya?
"Bisa dicium dan dirasakan. Apakah ada bau, warna dan rasa yang tidak biasa? Hanya ibu yang tahu dan bisa membedakan karena setiap ibu bau, rasa dan warna ASI-nya berbeda," Farahdibha menjelaskan.
Bila sudah yakin rasa, bau dan warnanya baik-baik saja, Anda bisa mencampurnya dan memberikan kepada bayi.
"Tapi kembali ke prinsip perubahan suhu searah, ya!" pesan Farahdibha. Bila ASI perah yang cair masih sangat dingin, Anda bisa memasukkannya dulu ke kulkas agar perubahan suhunya tidak drastis.
ibu menyusui Foto: Shutterstock
Lalu bagaimana bila bau, rasa atau warna ASI perah beku yang mencair akibat mati listrik tampak atau terasa tidak biasa? Kembali ke penilaian masing-masing, kalau merasa tidak yakin, sebaiknya buang saja, Moms.
ADVERTISEMENT
Tentu ada rasa sayang membuangnya, namun Farahdibha mengingatkan sebaiknya ibu menyusui terus berpikir positif saja.
"Insya Allah, diberi gantinya lebih banyak. Bayinya juga bisa menyusu langsung. Yang penting, saat mati listrik atau apapun yang terjadi, 'sumber ASI-nya' (ibu) tidak stres!" Dibha menutup.