Begini Cara Edukasi Anak Agar Siaga Bencana

22 Januari 2019 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Priyangga Dyatmika dari Pahlawan Bencana di Bincang Edukasi. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Priyangga Dyatmika dari Pahlawan Bencana di Bincang Edukasi. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebelum mengedukasi anak dan seluruh anggota keluarga Anda tentang siaga bencana, terlebih dulu kita menyadari tempat yang sedang kita tinggali. Yaitu berdasarkan kondisi geologis, Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana. Tak hanya dilewati cincin gunung berapi, ada tiga lempeng tektonik yang bertemu di wilayah Tanah Air. Sesuai dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa sepanjang 2018 saja, Indonesia telah diguncang 11.417 gempa.
ADVERTISEMENT
Atas pertimbangan tersebut, Pahlawan Bencana percaya pendidikan kesiapsiagaan bencana adalah jawaban. Lewat pendidikan, risiko bencana dapat dikurangi. Gerakan relawan yang diinisiasi alumni pecinta alam SMAN 5 Bandung ini memberikan edukasi siaga bencana di sekolah-sekolah secara gratis.
“Kita harus menyadari kita hidup berdampingan dengan bencana. Kenapa dinamai Pahlawan Bencana? Kami berharap anak yang telah diedukasi, setidaknya bisa menjadi pahlawan untuk dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya saat bencana,” papar Priyangga Dyatmika, Koordinator Program Pahlawan Bencana saat ditemui kumparanMOM, dalam acara Bincang Edukasi #42 di Bandung, Sabtu (21/1).
Angga, panggilannya, menjelaskan Pahlawan Bencana telah aktif memberi edukasi siaga bencana sejak 2014. Dimulai oleh tujuh orang anggota, gerakan ini juga membuka peluang bagi relawan. Pahlawan Bencana telah mengedukasi murid-murid di lebih dari 50 sekolah di Bandung.
ADVERTISEMENT
Angga mengaku mengenalkan pendidikan siaga bencana awalnya tak mudah. Mereka kerap mendapatkan respon tak menyenangkan seperti, “sudahlah jangan ngomongin bencana di sini, nanti malah manggil”.
Memang, bencana dapat menimbulkan ketakutan dan trauma. Namun pendidikan siaga bencana tak harus menakutkan. Buktinya, Pahlawan Bencana berhasil mengemasnya dalam program yang fun.
Ada 4 program utama, yakni dongeng bencana, bebek siaga, school watching, dan simulasi bencana. Dalam dongeng bencana misalnya, Angga berperan sebagai Pak Sugeng yang memakai kumis tebal. Ia lalu mulai mendongeng tentang bencana.
“Menjelaskan bencana bukan lewat cara yang menakutkan tapi menyenangkan. Dalam dongeng biasanya kami menjelaskan bencana itu apa, potensi bencana apa yang terjadi di area tersebut,” imbuh Angga.
Lalu ada program bebek siaga di mana anak-anak diberi instruksi untuk melindungi diri saat ada bencana. Tiap instruksi diwakili karakter hewan tertentu.
ADVERTISEMENT
Misalnya saat ada gempa, mereka harus merunduk sambil melindungi kepala, sambil meniru suara bebek. Lalu jika ada debu vulkanik atau wedus gembel anak-anak harus memperagakan gerakan memakai masker.
Pahlawan Bencana melakukan program tersebut secara sukarela demi meningkatkan kesadaran anak-anak dan masyarakat tentang bencana.
“Kita memang enggak tau kapan ilmu tentang kesiapsiagaan bencana itu akan dipakai. Itu di luar kuasa manusia. Tapi yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri kita dalam menghadapi bencana itu,” tutup Angga.
Menarik ya, Moms!