Benarkah Kedelai Bisa Jadi Booster ASI?

24 Juli 2019 8:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kedelai Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
kedelai Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap ibu menyusui tentu senang bila produksi ASI -nya lancar dan berlimpah. Tak heran, banyak yang gemar mencari makanan atau minuman yang dipercaya bisa jadi booster ASI. Salah satunya yang banyak dipilih adalah kedelai. Tapi benarkah kedelai bisa jadi booster ASI?
ADVERTISEMENT
Kita perlu paham, meski kedelai merupakan sumber protein yang baik tidak semua ibu menyusui bisa mengandalkannya sebagai booster ASI. Bahkan bisa jadi ada ibu menyusui yang sebaiknya tidak mengonsumsi kedelai sama sekali.
Pasalnya, bayi yang ibu susui mungkin saja alergi terhadap kedelai. Ketika ibu mengonsumsinya, protein kedelai di dalam ASI dapat menyebabkan reaksi alergi. Jadi yang pertama, pastikan dulu si kecil tidak memiliki alergi kedelai.
Ilustrasi susu kedelai. Foto: Pixabay
Selanjutnya yang perlu dipahami, kedelai memang merupakan sumber protein yang baik. Tidak hanya protein, kedelai juga bisa memberi ibu berbagai zat gizi lain yang tak kalah pentingnya selama masa menyusui. Mulai dari kalsium, zat besi, serat dan asam amino. Journal of Perinatal Education bahkan menyebut protein kedelai sebagai satu-satunya sumber tanaman dari semua delapan asam amino esensial. Asam amino adalah bahan pembangun protein, dan jenis esensial adalah yang tidak diproduksi secara alami dalam tubuh kita.
ADVERTISEMENT
Namun bukan sumber proteinnya yang perlu dicermati. Ibu menyusui perlu mencermati jumlah kebutuhannya! Ya Moms, ibu menyusui membutuhkan sekitar 71 gram protein setiap hari. Demikian yang dilansir Health Line berdasarkan pada penelitian mengenai laktasi di Ohio State University, AS. Angka ini tidak hanya mencakup protein yang dibutuhkan ibu untuk menjaga fungsi tubuh mereka sendiri secara normal, tetapi juga protein tambahan yang memicu laktasi. Bila ingin produksi ASI -nya baik, ibu menyusui, perlu memenuhi kebutuhan ini.
Ibu menyusui bayi Foto: Shutterstock
Artinya, meski sudah mengonsumsi kedelai, produksi ASI juga tidak akan lancar atau bertambah kalau jumlahnya belum memenuhi kebutuhan protein harian ibu menyusui.
Itulah kenapa, Anda sebaiknya tidak mengandalkan kedelai atau makanan apapun yang dipercaya sebagai booster ASI. Lebih baik, pastikan semua kebutuhan nutrisi Anda terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Caranya?
ilustrasi makanan favorit ibu Menyusui Foto: Shutterstock
Konsumsilah makanan atau minuman yang Anda sukai. Entah itu sayur, buah atau masakan favorit lainnya, selama makanan tersebut baik dan sehat.
"Makanan yang kita sukai, dapat memicu hormon oksitosin. Ini adalah hormon yang berperan dalam kelancaran ASI dan mendorong munculnya Let Down Reflex atau refleks aliran ASI yang Anda rasakan saat menyusui atau memerah," Farahdibha Tenrilemba, Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), menjelaskan.
Ini sebabnya ada ibu yang merasa ASI-nya lebih lancar setiap ia habis makan gado-gado dan biasa saja kalau habis makan sayur katuk. Mungkin saja, gado-gado memang merupakan makanan favoritnya.
Farahdibha juga menambahkan, jangan lupa untuk sering-sering menyusui bayi secara langsung dan mengosongkan payudara agar hormon prolaktin dalam tubuh ibu aktif. Prolaktin adalah hormon yang berperan dalam produksi ASI. Hormon ini muncul bila dipicu oleh hisapan bayi dan pengosongan payudara. Semakin aktif hormon prolaktinnya, semakin banyak pula ASI yang dihasilkan ibu menyusui meski ia tak mengonsumsi kedelai atau makanan lagi yang dipercaya bisa jadi booster ASI.
ADVERTISEMENT