Cara Memilih Daging untuk MPASI

6 Maret 2018 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Daging dan Pisau (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Daging dan Pisau (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bayi boleh mengonsumsi daging sejak dia sudah diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI), yaitu sekitar 6 hingga 8 bulan usianya. Selain rasanya yang enak, daging juga merupakan salah satu sumber protein hewani, lemak, dan vitamin yang dibutuhkan oleh bayi.
ADVERTISEMENT
Namun agar bayi dapat belajar ragam makanan secara bertahap dan untuk menghindari risiko alergi, kebanyakan ahli menganjurkan bayi diperkenalkan pada jenis-jenis daging di usia 7 hingga 10 bulan. Baik itu daging ayam, bebek, sapi, ikan, maupun babi bila keluarga Anda mengonsumsinya.
Ilustrasi daging dan ikan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daging dan ikan. (Foto: Thinkstock)
Nah, agar konsumsi daging tetap aman dan bayi dapat memperoleh manfaatnya dengan maksimal, Anda juga perlu cermat memilih daging yang akan Anda olah menjadi MPASI. Pilihlah daging sapi yang sedikit mengandung lemak, daging ayam tanpa kulit dan tulang, atau daging ikan tanpa duri.
Saat memilih daging, pilih daging yang berwarna merah terang dan lemaknya berwarna kekuningan. Periksa tekstur daging, pastikan masih terasa kenyal. Perhatikan juga serat dagingnya. Semakin halus, semakin mudah daging dicerna oleh bayi.
ADVERTISEMENT
Perhatikan juga kebersihan daging saat membeli maupun mengolahnya. Harus higienis! Daging adalah media berkembangbiaknya bakteri.
Untuk memperkecil resiko kontaminasi bakteri dari daging ke makanan lain, biasakan mencuci tangan sebelum mengolah dan memegang daging mentah. Selain itu, gunakanlah pisau dan talenan berbeda untuk daging dan untuk sayur/buah. Cuci bersih daging yang sudah dipotong-potong dan keringkan.
Daging Ayam. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Daging Ayam. (Foto: Thinkstock)
Berikut, kumparanMom (kumparan.com) juga merangkum beberapa tips memilih daging untuk MPASI:
1. Pilih bagian dada ayam atau bebek yang lebih tinggi protein dan lebih rendah lemak. Bagian paha atau kaki ayam, memiliki kandungan zat besi lebih tinggi tapi juga lebih tinggi lemaknya.
2. Untuk daging sapi, pilih bagian sirloin atau has dalam. Pada konter daging di supermarket, Anda juga dapat membeli daging sukiyaki yang sudah diiris tipis atau daging giling yang rendah lemak.
ADVERTISEMENT
3. Sebagai alternatif Anda juga dapat membeli daging sapi muda atau yang dalam bahasa Inggris disebut veal. Ini adalah daging yang didapatkan dari sapi yang masih muda, yang disembelih ketika hanya berusia beberapa hari hingga 12 bulan. Daging veal lebih empuk dan seratnya halus.
4. Babi mengandung banyak lemak. Bila ingin memberikannya pada bayi, pilih daging babi jenis tenderloin atau tanpa lemak.
Ilustrasi bayi makan daging. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan daging. (Foto: Thinkstock)
Bagaimana dengan daging kambing atau domba? Hindari dulu, Moms. Daging kambing atau daging domba memiliki efek panas pada pencernaan bayi. Hindari juga daging olahan bakso, sosis, korned atau nugget pabrikan karena mengandung terlalu banyak garam, pengawet dan bahan kimia lain yang tidak baik untuk bayi.
ADVERTISEMENT