Faktor Biologis yang Pengaruhi Perkembangan Anak, Apa Saja Ya?

17 Juni 2019 8:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi yang sehat sedang tersenyum Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi yang sehat sedang tersenyum Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan anak yang baik, tentu jadi harapan semua orang tua. Tapi jangan cuma berharap lho, Moms! Kita perlu paham dan mengusahakannya. Hal paling dasar yang bisa kita pahami antara lain soal bagaimana perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor biologis dan lingkungan. Faktor biologis di sini maksudnya faktor gen orang tua, sementara faktor lingkungan yakni lingkungan anak dibesarkan.
ADVERTISEMENT
Orang tua juga perlu mengerti bahwa beberapa faktor biologis tertentu memainkan peran yang sangat penting dalam perjalanan perkembangan anak khususnya di usia dini. Apa saja? Jawabannya, genetika, nutrisi, dan gender, Moms!
Ketiga faktor ini memengaruhi seorang anak baik dalam cara positif yang dapat meningkatkan perkembangan mereka dan dalam cara negatif yang dapat membahayakan hasil perkembangan. Faktor-faktor ini dapat berdampak pada anak-anak selama masa perkembangan, terutama pada periode perkembangan kritis selama periode prenatal dan anak usia dini.
Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
Penelitian yang dilakukan Universitas Rutgers, AS, menunjukkan, faktor prenatal memainkan peran dalam perkembangan linguistik atau bahasa dan faktor postnatal adalah komponen kunci, yang berkontribusi terhadap perkembangan kognitif seorang anak.
Bukan cuma genetik, faktor biologis di antaranya juga ada zat kimia di dalam otak, kadar hormon, nutrisi dan gender. Laman Very Well Family menyebut, dua faktor biologis yang memberi pengaruh cukup besar terhadap perkembangan anak adalah nutrisi dan gender.
Nutrisi jadi faktor penting bagi perkembangan anak. Foto: Shutter Stock
Nutrisi menjadi faktor yang sangat vital bagi perkembangan anak secara menyeluruh. Mulai dari saat kelahirannya, pola makan ibunya saat hamil, dan kesehatan anak berperan dalam perkembangan si kecil.
ADVERTISEMENT
Pentingnya bagi ibu hamil mengkonsumsi asam folat 400 mg per hari sejak tiga bulan sebelum konsepsi dan selama kehamilan, dapat meminimalisir risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang anak.
Selanjutnya adalah gender. Gender dapat memberi pengaruhi terhadap perkembangan anak dalam berbagai cara. Dikatakan masih pada laman yang sama, gender berperan dalam pematangan kognitif, yaitu anak laki-laki cenderung berkembang dan belajar secara berbeda dengan anak perempuan.
Ilustrasi anak laki-laki dan perempuan Foto: Pixabay
Penelitian menyebutkan, anak laki-laki memiliki tingkat kesiapan untuk sekolah lebih rendah dibanding anak perempuan. Yang tak kalah penting adalah faktor penentu lainnya, soal cara masyarakat memandang stereotip gender, dengan budaya dan latar belakang yang berbeda.
Namun selain dua faktor di atas, yang tak kalah penting juga adalah faktor interaksi yang berkesinambungan. Adalah penting untuk mengingat bahwa peran nutirisi dan gender tak dapat berjalan sendiri-sendiri. Gen misalnya, dapat berinteraksi dengan gen lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa gen ketika digabungkan, mungkin ada yang akan menjadi dominan, maupun sebaliknya ada yang yang jadi tidak menonjol. Lalu nutrisi yang tidak tepat dapat menyebabkan anak-anak tidak tumbuh tinggi, meskipun mereka mewarisi gen tinggi.
Ilustrasi anak tinggi. Foto: Shutterstock
Meski begitu, perlu orang tua ketahui pula bahwa anak yang pintar dan sehat, bukannya didapat dari pengaruh tunggal. Sebab, ada banyak hal yang juga dapat memengaruhi.
Banyak ahli percaya, tiga tahun pertama anak adalah periode penting bagi tumbuh kembang si kecil. Karenanya waktu tersebut punya efek luar biasa dan kesuksesan anak kelak. Hal ini karena pada otaknya, terjadi perkembangan yang cepat.
Karena itu manfaatkanlah tiga tahun pertamanya ini dengan memberi nutrisi dan menstimulasinya secara tepat ya, Moms!
ADVERTISEMENT