Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Apakah saat ini anak Anda sulit buang air besar (BAB)? Si kecil yang biasanya BAB 1-2 kali sehari, kini bisa sampai 3-4 hari sekali. Bukan hanya soal frekuensi BAB yang jadi jarang, tekstur fesesnya pun berbeda dari biasanya. Anda pun juga bisa melihat hal yang tak beres dengan ekspresi si kecil ketika BAB.
ADVERTISEMENT
Hati-hati, perubahan ketiga hal itu bisa jadi gejala konstipasi atau sembelit pada anak lho, Moms.
Terdapat beberapa tanda anak mengalami sembelit seperti dikutip Mayo Clinic, di antaranya: anak BAB kurang dari 3 hari dalam seminggu, feses yang keras dan kering hingga menyerupai kotoran kambing, sakit perut, dan jejak feses seperti tanah liat.
Ada pula keluhan dan ekspresi yang ditunjukkan anak saat ia mengalami sembelit. Seperti, keluhan sakit dan nyeri saat dan sesudah BAB, kembung dan begah, anak terlihat menyilangkan kaki serta mengejan karena kesulitan mengeluarkan feses.
Pada dasarnya, sembelit memang sering kali terjadi pada anak usia balita apalagi ketika ia mulai toilet training atau masa awal sekolah.
Bukan saja akibat kurangnya asupan serat , air, dan kurangnya aktivitas gerak. Sembelit yang merupakan ketidakmampuan mengeluarkan feses dengan ‘sempurna’, bisa terjadi akibat trauma atau stres pada anak. Misalnya saja, si kecil takut BAB sendiri, tidak nyaman dengan toilet, kurang merasa aman saat BAB dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, berilah anak Anda asupan makanan bergizi seimbang yang kaya akan serat. Upayakan membiasakan anak minum setidaknya 8 gelas sehari. Tak lupa, atasi pula pemicu stres pada anak .
Jika sembelit masih saja terjadi, maka segera periksakan kondisi anak ke dokter ya, Moms.