Hubungan Antara Asma dan Eksim pada Anak

12 Desember 2018 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenali gejala alergi yang dialami oleh anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kenali gejala alergi yang dialami oleh anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ketika asma kumat, orang tua tentu tak tega melihat anak tengah kesulitan bernapas. Tak beberapa lama kemudian, masalah lain muncul, seperti adanya masalah pada kulit yang terdeteksi oleh dokter sebagai eksim.
ADVERTISEMENT
Eksim merupakan tanda bahwa anak punya alergi. Dan kebanyakan anak yang memiliki asma juga memiliki alergi.
Menurut Dr. Srie Prihianti SpKK, PhD., seperti yang dikutip dari laman Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), eksim sebenarnya merupakan tanda reaksi alergi terhadap alergen yang tidak berbahaya, seperti serbuk sari, debu, tungau, atau alergen makanan.
Kulit yang mestinya berfungsi melindungi tubuh, pada anak yang memiliki alergi justru menjadi penjaga yang lemah, sehingga membiarkan kuman, atau alergen masuk dan memengaruhi kondisi kulitnya.
Bila melihat dari data yang telah dirangkum Perdoski, 80% anak-anak yang memiliki eksim pada saat bayi atau balita cenderung memiliki alergi rhinitis dan asma. Sementara, 35% orang dewasa yang memiliki asma atau alergi di saluran pernapasan, mengalami eksim ketika masih kecil, dan 37% anak-anak yang punya eksim tingkat sedang hingga parah, cenderung juga memiliki alergi terhadap makanan tertentu.
ADVERTISEMENT
Pada sebagian anak, seiring bertambahnya usia, eksim dan alergi datang dalam urutan tertentu, Moms. Pertama, diawali dengan eksim, lalu alergi makanan, asma, lalu alergi rhinitis atau peradangan pada rongga hidung karena reaksi alergi. Kondisi ini yang disebut atopic march.
Efek dari alergi makanan pada bayi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Efek dari alergi makanan pada bayi (Foto: Thinkstock)
Meski begitu, Anda tak perlu khawatir sebab bukan berarti anak yang memiliki eksim sudah pasti akan menderita asma atau alergi rhinitis pula. Hanya saja, peluangnya lebih besar jika si kecil memiliki eksim (eczema), terutama bila eksimnya berat.
Nah, agar anak tidak sampai eksim, Anda bisa membantu menurunkan risiko pemicunya. Di antaranya menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir hingga 6 bulan dan teruskan pemberian ASI hingga 2 tahun. Kenapa ASI? Sebab ASI diketahui dapat dapat menurunkan kemungkinan alergi atau asma di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, cobalah oleskan pelembab sesuai petunjuk dokter untuk menghindari kulit anak terlalu kering, gunakan sabun tanpa pewangi dan detergen untuk meminimalkan alergen, dan menjaga kuku anak tetap pendek agar tidak menyebabkan luka pada kulit dan eksim makin parah.