Jangan Beri Balita Makan Saat Terbangun Tengah Malam, Ini Alasannya

10 Februari 2019 14:06 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi balita makan telur goreng Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita makan telur goreng Foto: Shutterstock
Jika balita Anda tiba-tiba terbangun tengah malam, apa yang biasanya Anda lakukan, Moms? Menyanyikan lagu tidur untuknya, atau justru memberi si kecil makan?
ADVERTISEMENT
Jika Anda biasa memberi anak makan saat ia terbangun tengah malam, sebisa mungkin jangan lakukan lagi. Menurut penelitian, memberi makan balita saat terbangun justru bisa memicu mimpi buruk, membuat mereka tidur kurang dari 10 jam, hingga membuatnya jadi kesulitan tidur kembali. Kebiasaan itu bahkan bisa mempengaruhi pola tidur anak hingga ia berusia 4-6 tahun.
Penelitian itu dilakukan University of Montreal pada 987 orang ayah dan ibu yang memiliki bayi berusia 5 bulan. Mereka mencoba mencari korelasi pola tidur anak dengan cara orang tua menidurkannya. Peneliti merekam kebiasaan tidur anak, mimpi buruknya, durasi tidur, hingga kesulitan tertidur.
Ilustrasi Balita Tidur Lelap Foto: Shutterstock
Mengutip laman Science Daily, disimpulkan bahwa pola tidur balita berusia 29-41 bulan akan berlanjut hingga mereka mencapai usia 4-6 tahun. Cara orang tua menidurkan anaknya ikut mempengaruhi. “Memberi anak makanan atau minuman memang cara yang efektif untuk menidurkan anak usia dini, tapi semakin lama cara ini tidak tepat,” papar pimpinan riset tersebut, Valérie Simard.
ADVERTISEMENT
Selain memberi makan atau minuman, menemani balita tidur saat ia terbangun tengah malam juga terbukti tidak efektif. Cara itu justru membuat mereka sulit tidur kembali hingga 15 menit.
Artinya Moms, saat anak terbangun tengah malam tak perlu menawarinya makan atau menemaninya tidur hanya agar dia cepat kembali tidur. Hal itu tidak begitu membantu. Alih-alih Anda bisa menawari si kecil ke toilet atau membacakan dongeng sebelum tidur.