Kata Dokter: Begini Cara Atasi Anak yang Suka Pilih-pilih Makanan

21 Oktober 2018 19:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buat nasi goreng yang lebih sehat untuk anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Buat nasi goreng yang lebih sehat untuk anak (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Ketika anak hanya ingin makan makanan yang itu-itu saja, maka ia bisa dikatakan masuk ke dalam kategori anak yang suka pilih-pilih makanan atau biasa disebut dengan picky eater. Menurut sebuah jurnal gizi pada 2018, picky eater merupakan kondisi ketika anak menunjukkan prefensi yang kuat terhadap makanan tertentu.
ADVERTISEMENT
Biasanya, anak dengan kondisi picky eater, akan cenderung mengalami kekurangan gizi. Hal tersebut dikarenakan, kareja picky eater biasanya kekurangan asupan nutrisi-nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, vitamin dan juga mineral. Kondisi ini menyebabkan anak dengan picky eater berisiko terkena stunting.
Stunting merupakan kondisi di mana anak gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Anak yang mengalami stunting ukuran tubuhnya akan lebih pendek dari anak normal seusianya.
Banyak orang tua yang akhirnya memberikan susu sebagai salah satu solusi bagi anak yang suka memilih-milih makanan. Tapi, apakah hal tersebut merupakan cara yang tepat?
“Banyak orang tua yang salah kaprah menyiasati picky eater dengan memberikan susu sebagai solusi, padahal, susu sebetulnya kan cuma pelengkap. Orang tua sengaja kasih susu banyak-banyak biar anaknya kenyang, ya salah. Setelah enam bulan pertama, ASI sebagai pelengkap karena kebutuhan anak meningkat. Setelah satu tahun, anak dapat diberikan beberapa makanan keluarga, berupa nasi lauk pauk, sayur-buah plus susu sebagai pelengkap, ” ujar Prof. Dr. Rini Sekartini, SpA(K) selaku Pakar Tumbuh Kembang Anak serta Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jakarta , dalam acara Talkshow Kesehatan Anak dan Launching Susu Curcuma Plus di Plataran Menteng,Jakarta Pusat, Jumat (19/10).
Ilustrasi anak makan bakso (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan bakso (Foto: Shutterstock)
Untuk mengatasi kondisi picky eater pada anak, dr. Rini menjelaskan ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua, yang tentunya tidak sulit untuk diikuti. Cara yang pertama adalah menjadi contoh untuk anak.
ADVERTISEMENT
“Cara paling mudah ya jadilah contoh untuk anak Anda. Ajak mereka makan di meja makan, ajak makan keluarga bersama. Kan dari hal kaya gitu, mereka lihat nih ‘oh Mama makannya seperti itu, oh Papa makannya seperti itu,’ Jadi harapannya nanti anak bisa ikutin, ” jelas dr. Rini.
Ilustrasi menyembunyikan sayuran ke dalam makanan anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyembunyikan sayuran ke dalam makanan anak (Foto: Shutterstock)
Cara yang kedua adalah dengan membuat kondisi makan menyenangkan, Moms.
“Kalau anak lagi enggak mau makan, jangan dipaksa. Semakin dipaksa, suasana makan jadi makin tidak enak. Coba ibu cari waktu tenang, cari solusi gitu ya, misalnya pikirikan kreasi apa lagi nih makannya biar anak mau makan, ” tambah pakar tumbuh tembang anak serta ketua IDAI cabang Jakarta tersebut.
Tips memilih camilan sehat untuk balita (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tips memilih camilan sehat untuk balita (Foto: Shutterstock)
Cara ketiga yang bisa Anda ikuti adalah dengan memberikan anak porsi kecil namun sering.
ADVERTISEMENT
“Semakin sering Anda memberi makan anak, semakin terlatih juga mereka untuk tidak memilih-milih makan. Anda bisa menyediakan makanan kesukaan mereka. Sesekali beri menu baru ke mereka. Tapi ingat, jangan banyak-banyak. Kasih makan yang sering boleh, asal porsinya enggak usah banyak-banyak, ” tambahnya.
Perlukah melarang anak makan mi instan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perlukah melarang anak makan mi instan (Foto: Shutterstock)
Yang terakhir, Anda harus sabar menghadapi anak yang suka pilih-pilih makanan.
“Ini yang juga penting. Orang tua terutama ibu ya harus ekstra sabar menghadapi anak-anak yang suka pilih-pilih makanan. Kan ada ikatan batin gitu antara ibu dan anak. Jadi kalo anak liat ibunya panik, mereka pasti ikutan panik. Marah-marah sama anak juga enggak akan memperbaiki suasana. Kalau emang enggak mau, jangan dipaksa. Jangan buat anak jadi trauma karena makanan. Coba lagi nanti-nanti, atau enggak ya itu, ajak mereka makan bersama biar mereka lihat cara orang tua makannya,” tutup dr. Rina.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, semoga cara di atas bisa membantu Anda menghadapi anak yang suka pilih-pilih makanan, ya.