Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kata Dokter: Ini Penyebab ASI Perah Bisa Basi
17 September 2018 18:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Bekerja atau beraktivitas di luar rumah tidak perlu menjadi halangan bagi ibu untuk tetap memberi ASI, karena Anda dapat menyediakan ASI perah untuk disimpan dan diberikan kepada bayi. Dengan begitu, kebutuhan bayi selama ditinggal ibunya tetap dapat terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Tapi apakah kualitas ASI bisa tetap terjaga meski ibu bekerja seharian, terpapar matahari dan berbagai kondisi lain di luar rumah? Apakah ASI bisa basi?
Sebelum menjawabnya, Anda perlu mengingat bahwa ASI dalam payudara tidak akan basi. Payudara ibu mampu menjaga kualitas ASI, meski ibu sedang jauh dari bayinya.
Menurut dr Galih Linggar Astu, dokter spesialis anak di Brawijaya Hospital, Depok, tidak ada istilah basi untuk ASI. Yang ada, dalam beberapa kasus, ASI perah memang bisa rusak.
“Tanda ASI perah rusak adalah apabila dikocok pelan botolnya, ASI tetap tidak tampak homogen. Krim di bagian atas tidak bisa tercampur rata. Bau dan rasanya tidak seperti bau ASI perah yang seharusnya,” papar dr Galih.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab ASI perah rusak adalah suhu dan tempat penyimpanan yang salah. Pada suhu ruangan sekitar 25 derajat celcius, ASI perah hanya bisa bertahan 4-6 jam. Sementara jika disimpan di dalam freezer kulkas dengan suhu kurang dari 15 derajat celcius, ASI perah bisa tahan hingga 6 bulan.
Selain itu, wadah penyimpanan ASI perah juga penting diperhatikan. Pastikan botol plastik atau kaca sudah benar-benar kering saat diisi ASI perah. Sebab jika masih ada tetesan air bisa menyebabkan ASI perah terkontaminasi dengan jamur dan bakteri.
Perubahan suhu yang drastis juga bisa merusak ASI perah. Oleh karena itu ASI baru yang diperah sebaiknya tidak langsung disimpan dalam freezer. Simpan dulu di kulkas bagian bawah selama 30 menit, sebelum membekukannya.
ADVERTISEMENT
Begitu pula saat mencairkannya. ASI perah dipindah dulu ke kulkas bagian bawah selama semalam baru dihangatkan dengan air hangat atau mesin penghangat susu. Membekukan kembali ASI perah yang telah dicairkan juga bisa merusak nutrisinya.
Untuk memastikan bayi Anda tidak mengonsumsi ASI perah yang rusak atau basi, sebaiknya cicipi dulu sebelum memberikannya pada bayi. Cium pula baunya, apakah berbau menyengat atau tengik wajar karena aktivitas enzim lipase. Terdengar repot memang, tapi semua ini demi kebaikan asupan buah hati Anda.