Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kenapa Ada Anak yang Sering Terkena Pilek?
23 Desember 2018 10:55 WIB
Diperbarui 21 Maret 2020 0:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, pilek merupakan gejala utama rinitis alergi. Memang alergi yang mengenai hidung ini umum dialami anak-anak di atas usia 4-5 tahun. Saat alergi ini kambuh, hidung akan tersumbat lendir, bersin-bersin, mata berair, dan gatal pada hitung serta mata.
Paling sering, pencetus rinitis alergi adalah serbuk sari dari bunga, pohon, dan rumput. Oleh karena itu kondisi ini juga sering disebut alergi serbuk bunga. Namun alergen rinitis bisa pula berupa debu, jamur, atau bulu binatang.
Menurut buku Mengenal Alergi pada Anak yang ditulis Dr. dr Zakiudin Munasir, Sp.A (K) gejala rinitis alergi pada anak bisa berupa pilek yang disertai gangguan sinus, peradangan kelenjar adenoid, peradangan liang telinga tengah, hingga peradangan kelenjar amandel.
ADVERTISEMENT
Karena saluran hidung si kecil tersumbat, tak heran ia jadi mengorok saat tidur. Tenggorokannya juga kering. Anak jadi sering terbangun di malam hari sehingga mudah lelah saat beraktivitas.
Dilansir Health Line, rinitis alergi sebenarnya dibagi dua berdasarkan lama timbulnya. Ada rinitis alergi musiman yang hanya kambuh pada musim tertentu. Biasanya gejala berlangsung kurang dari 4 hari dan kerap disebut sebagai hay fever.
Ada pula rinitis alergi persisten yang bisa muncul kapan saja di sepanjang tahun. Rinitis jenis ini berlangsung lebih lama dari empat hari.
Rinitis alergi bisa diderita selama bertahun-tahun, meski gejalanya selalu timbul-hilang. Nah anak dengan kondisi ini biasanya memiliki bentuk wajah yang khas. Mata tampak bengkak dengan kantung mata yang gelap serta mulutnya selalu terbuka karena kesulitan bernapas,
ADVERTISEMENT
Jika si kecil mengalami pilek yang mengarah pada rinitis alergi, segera temui dokter untuk diketahui alergennya. Dengan mengetahui penyebab alergi, anak bisa menghindari alergen dan diberi obat pencegah timbulnya gejala, seperti kortisol intranasal atau semprotan hidung.