Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Setelah penantian panjang selama 9 bulan akhirnya bayi Anda lahir ke dunia. Kehadiran si kecil tentu membuat Anda, pasangan dan kerabat bahagia. Anda ingin segera melihatnya tersenyum, menatap matanya yang jernih, atau menggenggam jari-jemarinya yang mungil. Namun sayangnya si kecil lebih sering tidur lelap daripada membuka mata.
ADVERTISEMENT
Kenapa ya bayi baru lahir tidur melulu?
Moms, pola tidur bayi baru lahir memang belum teratur. Ia bisa tidur lama di siang hari dan berkali-kali terbangun di malam hari. Sebagian bayi tidak menunjukkan pola tidur yang berbeda pada siang dan malam hari karena tubuhnya belum mengembangkan ritme sirkadian.
Ritme sirkadian adalah proses biologis yang terjadi dalam 24 jam dan berkaitan dengan produksi melatonin. Jam biologis akan memberitahu otak untuk memproduksi melatonin di malam hari sehingga kita jadi mengantuk.
Nah, karena bayi belum memiliki ritme sirkadian ini, tubuhnya belum bisa membedakan siang dan malam hingga usia 2 bulan. Alhasil pola tidurnya belum teratur.
Meski begitu, bayi baru lahir memang butuh jam tidur yang panjang. National Sleep Foundation, organisasi non-profit di AS, merekomendasikan bayi baru lahir untuk tidur 14-17 jam per hari.
Bayi perlu tidur untuk mendukung tumbuh kembangnya yang pesat. Tidurnya yang panjang juga masih dalam pengaruh kebiasaannya di dalam kandungan, di mana si kecil menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur.
ADVERTISEMENT
Namun jangan harap ia akan tidur terus selama 17 jam, Moms. Bayi biasanya akan bangun tiap 2-3 jam sekali karena lapar, merasa tidak nyaman dengan popoknya yang penuh atau terganggu dengan suara berisik di sekitarnya.