Kenapa Bayi Lahir dengan Banyak Bulu?

23 September 2018 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi lahir dengan banyak bulu yang disebut lanugo (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi lahir dengan banyak bulu yang disebut lanugo (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Kadang-kadang bayi lahir dengan banyak bulu atau rambut di tubuh mereka. Bahkan banyaknya bulu atau rambut di tubuh bayi yang baru lahir ini bisa saja lebih banyak daripada yang biasanya diharapkan oleh orangtua mereka. Tidak heran kalau orang tua, khususnya yang baru pertama kali memiliki anak lantas merasa khawatir. Kenapa bisa begini, ya?
ADVERTISEMENT
Tenang, Moms! Jika anak Anda lahir dengan rambut lebih dari yang Anda harapkan, sebenarnya Anda tak perlu khawatir kok! Rambut atau bulu halus yang menyelimuti tubuh bayi baru lahir disebut lanugo.
Ilustrasi janin mulai memiliki bulu atau rambut pertama di usia 5 bulan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin mulai memiliki bulu atau rambut pertama di usia 5 bulan (Foto: Thinkstock)
Lanugo dimiliki bayi sejak usia kehamilan sekitar lima bulan. Pada usia tersebut, folikel rambut janin menghasilkan rambut pertama atau lanugo yang tidak memiliki pigmen dan mempunyai tingkat kecepatan pertumbuhan yang sama sehingga panjang dan ketebalannya pun rata.
Lanugo yang menyelimuti seluruh tubuh bayi dipercaya berguna membantu menjaga bayi tetap hangat. Maklum, pada masa awal kehamilan awal, bayi tidak memiliki banyak simpanan lemak untuk menghangatkan tubuhnya dan lanugo dapat membantu mempertahankan suhu tubuh yang sesuai.
Saat usia kehamilan mencapai usia tujuh atau delapan bulan, lanugo umumnya akan luruh atau rontok dengan sendirinya di dalam rahim. Itu sebabnya bayi yang lahir cukup bulan, biasanya sudah tidak lagi memiliki rambut-rambut yang menyelimuti tubuh ini.
Ilustrasi bulu pada bayi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bulu pada bayi. (Foto: Pixabay)
Meski begitu, pada beberapa bayi bisa saja lanugo belum rontok seluruhnya dan tersisa pada beberapa bagian tubuh. Beberapa penelitian menghubungkan banyak dan tebalnya lanugo ini terkait dengan faktor genetik yang diwarisi bayi dari ibu, ayah, maupun dari nenek dan kakeknya. Misalnya terkait ketebalan dan kecepatan tumbuh rambut.
ADVERTISEMENT
Selain faktor genetik, hormon ibu, khususnya hormon androgen yang kuat juga dipercaya menyebabkan bayi lahir dengan rambut tebal. Itu sebabnya, setiap bayi lahir dengan kondisi rambut yang berbeda-beda. Termasuk soal lanugo yang belum rontok seluruhnya saat persalinan tadi.
Ini semua wajar saja dan tidak akan berpengaruh pada kesehatannya kok, Moms. Anda juga tidak perlu mencoba menyingkirkan bulu-bulu di tubuh bayi ini. Hal-hal yang mungkin Anda lakukan untuk menghilangkan bulu-bulu ini justru dapat merugikan bayi. Pisau dan sabun cukur, krim waxing dan obat perontok misalnya, bisa jadi terlalu keras untuk kulit bayi yang masih sensitif dan bisa menimbulkan reaksi alergi.
Memandikan Bayi dengan Seksama (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Memandikan Bayi dengan Seksama (Foto: Pixabay)
Bersabarlah sampai lanugo hilang dengan sendirinya beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah bayi lahir. Sambil menunggu, cukup bersihkan kulit bayi menggunakan air hangat dan sabun khusus bayi setiap kali mandi agar kulit dan tubuh bayi selalu terjaga kebersihannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, amati terus perubahan atau pertumbuhan bulu tubuh bayi. Temui dokter bila alih-alih rontok atau menipis seiring waktu bulu-bulu tubuhnya justru semakin tebal, panjang atau gelap. Dokter dapat memeriksa bayi Anda lebih seksama untuk menentukan apakah si kecil mengalami ketidakseimbangan hormon dan membutuhkan penanganan.