Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kenapa Bayi Tidak Boleh Dibedong Terlalu Ketat
6 Maret 2019 11:56 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagian orang tua percaya bahwa membedong bayi dengan ketat bisa menjaga posisi kaki si kecil tetap lurus dan tidak bengkok. Bila Anda termasuk salah satu orang tua yang melakukan hal ini, maka sebaiknya hentikan segera kebiasaan tersebut, Moms.
ADVERTISEMENT
Dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr.Lina Ninditya Sp. A, menjelaskan bahwa membedong bayi yang terlalu kencang dan kuat, justru dapat menyebabkan panggul si kecil bergeser. Bila hal ini sampai terjadi, sendi panggul dapat sulit untuk berfungsi dengan baik. Ini karena ketika di dalam rahim, kaki bayi berada dalam posisi bengkok dan menyilang satu sama lain.
Sehingga bila Anda memaksanya untuk lurus secara ketat, maka sendi-sendinya dapat mengalami dislokasi dan akhirnya merusak tulang rawan. Selain itu, bayi yang dibedong terlalu ketat juga berisiko mengalami infeksi pernapasan. Bahkan yang lebih menakutkan adalah terkena sindrom kematian mendadak (SIDS) akibat membedong terlalu kencang.
Tapi kalau bedongnya longgar, apakah kaki bayi kelak akan jadi bengkok?
Tidak, Moms. Anda juga tak perlu takut bila kaki bayi Anda tidak lurus saat baru lahir. Faktanya memang semua bayi yang baru lahir memiliki lutut yang bengkok, kedua tumit saling mendekat, dan kedua lutut saling menjauh sehingga terlihat huruf O. Kondisi ini akan berlangsung hingga ia berusia 3 tahun.
ADVERTISEMENT
Boleh-boleh saja membedong si kecil bila Anda ingin melakukannya dengan alasan supaya hangat. Tapi Anda perlu tahu cara membedong bayi yang benar.
Ya, saat membedong, pastikan panggul bayi tetap dapat bergerak dengan bebas. Berikan juga ruang gerak pada kaki dan tangannya agar ia bisa menggerakkannya naik dan turun.
Biarkan juga bila tangan bayi keluar dari bedongan dan kerap bergerak menyentuh wajahnya. Ini justru baik untuk memenuhi kebutuhan stimulasi bayi dan berpengaruh besar terhadap perkembangan keterampilan sensori dan motoriknya. Jadi, jangan bedong bayi Anda terlalu ketat lagi ya, Moms!