Kenapa Rambut Bayi Harus Dibotakin? Ini Penjelasan dari Dokter

17 Januari 2019 15:36 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banyak yang percaya, rambut bayi harus dicukur habis atau dibotakin (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Banyak yang percaya, rambut bayi harus dicukur habis atau dibotakin (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Banyak yang bilang rambut bayi baru lahir harus dicukur habis atau dibotakin. Alasan bisa beragam. Mulai dari alasan kebersihan, simbol membuang sifat yang tidak diinginkan dari kehidupan masa lalu atau tanda hidup baru bagi si kecil, hingga alasan yang biasanya paling sering dipercaya oleh masyarakat Indonesia: agar rambut bayi tumbuh lebat dan lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Padahal faktanya, seberapa banyak (atau seberapa sedikit) rambut bayi Anda saat lahir maupun seperti apa tekstur dan warna rambutnya, semua bermuara pada genetika. Kondisi rambut bayi saat dilahirkan juga tidak menentukan rambutnya hingga dewasa.
Menurut ahli perinatologi dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr. Rosalina Dewi Roeslani, Sp.A(K) rambut bayi boleh saja dicukur, tapi boleh juga tidak. Jadi tidak ada hal pasti atau pertimbangan medis yang sebenarnya dapat menjadi alasan kenapa rambut bayi harus dicukur habis atau dibotakin, Moms.
Penyakit tertentu bisa menyebabkan kerontokan rambut pada bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penyakit tertentu bisa menyebabkan kerontokan rambut pada bayi. (Foto: Shutterstock)
Dr.Rosalina juga menjelaskan bahwa rambut halus yang dimiliki bayi sejak lahir dan dikenal dengan sebutan velus, sebenarnya akan rontok dengan sendirinya. Kenapa? Karena sejak di dalam kandungan hingga sepanjang usia manusia, rambut akan melewati tiga fase pertumbuhan, yaitu fase tumbuh, fase istirahat dan fase lepas.
ADVERTISEMENT
Nah, rambut bayi yang tumbuh sejak di dalam kandungan, umumnya akan gugur dalam enam bulan pertama setelah bayi lahir ke dunia. Setelah rambut yang terbentuk dalam kandungan gugur, akan tumbuh rambut baru yang sifatnya permanen dan mengikuti siklus pertumbuhan rambut secara alamiah.
Tidak hanya itu, dalam banyak kasus, rambut seseorang ketika dewasa pada akhirnya tampak jauh berbeda dari rambut aslinya saat baru lahir.
Ya Moms, rambut si kecil yang tumbuh di dalam kandungan lalu gugur atau rontok dapat tumbuh kembali menjadi lebih terang, lebih gelap, lebih keriting atau lebih lurus. Biasanya, rambut bayi memiliki tekstur yang halus dan tidak menebal dan menjadi kasar sampai anak mencapai usia 6 atau 7 tahun.
ADVERTISEMENT
Artinya, jika ada yang mengatakan bahwa mencukur atau memotong rambut bayi bisa membuat rambutnya jadi tampak tebal, sehat atau mencapai kondisi-kondisi lain yang Anda harapkan, hal ini ternyata tidak benar, Moms!
Mencukur rambut bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mencukur rambut bayi. (Foto: Thinkstock)
Memang, sering kali nampak ada area kulit kepala bayi yang agak jarang rambutnya, sementara bagian lain tampak lebat. Rambut bayi pun bisa jadi kelihatan tipis dan tidak rata.
Hal ini masih normal dan wajar, Moms. Pasalnya setiap helai rambut bayi mungkin berada pada fase pertumbuhan yang berbeda.
Sama halnya dengan pertumbuhan tinggi, berat dan kemampuan motorik, pertumbuhan rambut bayi juga punya kecepatan sendiri. Karenanya, tak perlu membanding-bandingkan rambut bayi Anda dengan rambut bayi orang lain.
Apa yang dapat Anda lakukan?
ADVERTISEMENT
Dilansir Live Strong, sebenarnya bayi tak butuh perlakuan khusus atau tindakan tertentu agar rambutnya lebih cepat tumbuh. Biarkan saja rambut bayi Anda tumbuh alami, jaga kebersihan rambut dan kulit kepalanya, serta penuhi kebutuhan nutrisinya.
Tapi tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter anak jika kulit kepala si kecil tampak ada bintik-bintik, ruam, bersisik atau mengalami kerontokan hebat setelah usianya lebih dari 6 bulan.
Sementara pada bayi yang sudah lebih besar, rambut boleh dicukur sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika rambut sudah menutupi mata si kecil, sehingga mengganggu penglihatan anak.
Tapi ingat, Moms, saat memotong rambut, pastikan keamanan dan kenyamanan anak. Hindari membuat anak taku dan pastikan kebersihan alat-alat yang digunakan seperti gunting, pisau cukur, dan sisir.
ADVERTISEMENT