5 Fakta Seputar Pertumbuhan Rambut Bayi

17 Januari 2019 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tidak semua bayi lahir dengan rambut lebat (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tidak semua bayi lahir dengan rambut lebat (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
"Wah, rambut bayi kamu lebat dan sehat!" ibu mana yang tak senang mendengar pujian seperti ini. Apalagi bila merupakan ibu baru yang memang sedang tak bosan-bosannya memandangi si kecil yang baru dilahirkannya ke dunia. Tapi sayangnya, tidak semua bayi lahir dengan kondisi rambut yang sama. Ada bayi yang muncul dengan rambut yang tipis, atau bahkan seperti tidak berambut sama sekali.
ADVERTISEMENT
Tidak heran kalau pertumbuhan dan kesehatan rambut bayi menjadi salah satu hal yang paling jadi perhatian orang tua. Apalagi di Indonesia, demi melihat bayi memiliki rambut yang sehat dan lebat banyak orang rela memberi bayi bahan yang dipercaya dapat menyuburkan pertumbuhan rambut bayi. Mulai dari sampo khusus, minyak, losion, dan banyak lainnya.
Bagaimana dengan Anda, Moms? Termasuk sangat memperhatikan pertumbuhan rambut si kecil sejak ia lahir? Atau Anda adalah seorang ibu yang tengah hamil dan berharap bayi Anda kelak lahir dengan rambut sehat, lebat dan indah?
Nah, setiap ibu, apapun kondisinya, seharusnya lebih dulu tahu mengenai fakta-fakta seputar pertumbuhan rambut bayi. Ini penting, agar kita bisa mengerti betul apa yang sebenarnya terjadi pada si kecil sekaligus menentukan cara perawatan yang tepat untuk rambutnya.
ADVERTISEMENT
Supaya lebih mudah, kumparanMOM mencoba merangkum berbagai fakta seputar pertumbuhan rambut bayi, yang dapat Anda simak berikut ini:
Rantai Genetika. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rantai Genetika. (Foto: Thinkstock)
1. Semua bermuara pada genetika
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seberapa banyak (atau seberapa sedikit) rambut bayi Anda saat lahir maupun seperti apa tekstur dan warna rambutnya, semua bermuara pada genetika. Artinya, kondisi rambut bayi saat lahir tidak ada hubungannya dengan saat ketika rambut mereka mulai tumbuh, Moms.
Faktanya, perkembangan rambut janin dimulai pada tahap yang sama untuk setiap bayi yaitu dimulai sekitar usia 8-12 minggu kehamilan. Rambut tumbuh di semua bagian tubuh janin kecuali di bibir, telapak tangan dan telapak kaki, dengan panjang dan ketebalan yang berbeda-beda.
Ilustrasi janin (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin (Foto: Shutterstock)
2. Ada tiga fase pertumbuhan rambut
ADVERTISEMENT
Ada 3 fase pertumbuhan rambut yang akan dialami manusia atau berlangsung sejak di dalam kandungan hingga dewasa. Yang pertama disebut anagen, adalah fase ketika rambut bertumbuh. Fase berikutnya adalah katagen, ini adalah fase peralihan sebelum masuk ke fase istirahat yaitu telogen. Rambut kemudian gugur di akhir fase telogen sebagai rambut mati.
Dilansir The Bump, pada trimester pertama, folikel rambut mulai terbentuk selama minggu ke 14 kehamilan. Pada minggu ke 15, pola rambut mulai muncul di kulit kepala bayi ketika rambut mendorong ke atas melalui kulit.
Pada minggu ke 21 kehamilan, tubuh bayi (tetapi bukan kepala) akan ditutupi lapisan rambut yang lembut dan berbulu yang disebut lanugo, yang berbeda dari rambut tubuh dan membantu melindungi kulit saat ia berkembang dan menjaga bayi tetap hangat.
ADVERTISEMENT
Pada sekitar minggu ke 22, bulu mata dan alis mulai terbentuk. Sementara pada trimester akhir atau ketiga, lanugo umumnya akan luruh atau rontok dengan sendirinya di dalam rahim. Itu sebabnya bayi yang lahir cukup bulan, biasanya sudah tidak lagi memiliki rambut-rambut yang menyelimuti tubuh ini.
Mencukur rambut bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mencukur rambut bayi. (Foto: Thinkstock)
2. Rambut bayi akan gugur atau rontok
Dicukur maupun tidak, faktanya rambut bayi yang terbentuk dalam kandungan umumnya juga akan gugur dalam enam bulan pertama setelah bayi lahir ke dunia. Setelah rambut yang terbentuk dalam kandungan gugur, akan tumbuh rambut baru yang sifatnya permanen dan mengikuti siklus pertumbuhan rambut secara alamiah.
Pada awalnya rambut terlihat tipis setelah gugur, karena beberapa bayi tidak langsung memasuki fase anagen yang baru. Umumnya pada usia 1.5 sampai 2 tahun telah tumbuh rambut baru permanen. Jadi bila melihat bayi Anda mengalami kerontokan rambut, tak perlu panik, Moms!
Penyakit tertentu bisa menyebabkan kerontokan rambut pada bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penyakit tertentu bisa menyebabkan kerontokan rambut pada bayi. (Foto: Shutterstock)
3. Kadang kala rambut yang gugur membentuk pola
ADVERTISEMENT
Dr. Fenny D'Silva dan Dr. Catharine Mayung Sambo, Sp.A dari IDAI menjelaskan, kadang kala rambut yang gugur pada bayi membentuk pola tertentu atau hanya di bagian tertentu saja, misalnya di belakang kepala. Hal ini masih dapat dianggap normal pada bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Apabila bayi anda mengalami hal ini, perhatikan pada sisi mana ia lebih banyak tidur atau apakah ada kebiasaan tertentu seperti menarik rambut atau membenturkan kepala. Hal ini dapat mempercepat gugurnya rambut. Anda dapat mengurangi kecepatan gugurnya rambut dengan merubah posisi tidurnya bayi. Namun demikian, tidak ada obat khusus yang akan mempercepat tumbuhnya rambut baru.
4. Kerontokan rambut pada bayi, dapat disebabkan oleh penyakit tertentu.
ADVERTISEMENT
Meski jarang, penyakit tertentu bisa menyebabkan kerontokan rambut pada bayi. Misalnya infeksi kulit akibat jamur atau gangguan hormon. Konsultasikan kepada dokter apabila bayi mengalami kerontokan rambut bayi terjadi dengan hebat setelah usia lebih dari enam bulan.
Nutrisi memegang peran penting dalam pertumbuhan rambut bayi (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Nutrisi memegang peran penting dalam pertumbuhan rambut bayi (Foto: Shutterstock)
5. Beberapa bayi lahir gundul
Saat lahir ada juga bayi yang memiliki rambut yang sangat halus, sehingga terlihat seperti gundul. Hal ini pun masih dapat normal, namun apabila ada keraguan berkonsultasilah dengan dokter. Pada bayi yang memiliki rambut sangat tipis ini umumnya pertumbuhan rambut yang agak tebal baru akan tampak setelah usia satu tahun.
Pastikan saja Anda selalu selalu menjaga kebersihan dan kesehatan kulit kepala bayi yang dapat merangsang pertumbuhan rambutnya. Kulit kepala bayi dapat dibersihkan dengan shampo khusus untuk bayi yang lembut dan tidak mengiritasi kulit kepala.
ADVERTISEMENT
Masih dari laman IDAI, rambut yang sehat tidak terlepas dari pemenuhan nutrisi lengkap seimbang. Bayi hingga usia enam bulan mendapat cukup nutrisi dari ASI. Ketika ia mulai diberi makanan pendamping ASI penting untuk memperhatikan kecukupan makro dan mikronutrien.
Jadi bila bayi Anda rambutnya tetap tipis bahkan seperti gundul atau tidak tumbuh-tumbuh, coba teliti lagi asupan nutrisi yang Anda beri, Moms! Dengan mencukupi kebutuhan nutrisi dan perawatan kulit kepala yang baik maka diharapkan pertumbuhan rambut bayi pun akan sehat.