Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Lebih Baik Mana, Bayi Diberi Bedak Tabur atau Cair?
27 Agustus 2019 16:58 WIB
Diperbarui 18 Oktober 2019 11:00 WIB
ADVERTISEMENT
Memberikan bedak ke tubuh bayi setelah mandi tampaknya jadi kebiasaan orang tua di Indonesia. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan Home and Personal Care asal India, Godrej, yang menyebut sebanyak 92 persen ibu di Indonesia menggunakan bedak secara rutin usai memandikan si kecil.
ADVERTISEMENT
Saat ini bedak bayi tersedia dalam beberapa jenis. Selain tabur, ada juga bedak cair untuk bayi.
Lantas, manakah yang lebih baik digunakan? Bedak tabur atau cair?
Pada dasarnya, menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoksi), bedak dapat melindungi kulit bayi yang masih sensitif. Bedak juga dapat berguna bila ada gesekan pada kulit bayi dan menjaganya agar tak mudah lecet.
Beberapa kandungan bedak pun dipercaya dapat memberikan efek sejuk dan menyerap keringat berlebih pada bayi. Sehingga sebenarnya penggunaan bedak bayi boleh-boleh saja dan tidak dilarang. Yang penting, Anda harus memastikan, saat dibedaki, kulit bayi tidak sedang mengalami iritasi atau reaksi alergi.
Nah Moms, jika Anda menggunakan bedak tabur, sebaiknya jangan gunakan pada wajah anak. The American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan, pemakaian bedak di sekitar hidung berisiko menyebabkan masalah pada sistem pernapasan dan gangguan serius pada paru-paru, bila bayi menghirup serbuk pada bedak, terutama yang bertekstur bubuk.
ADVERTISEMENT
"Penggunaan bedak tabur memiliki risiko terhadap sistem pernapasan bayi. Partikel bedak tabur yang terbawa di udara dapat dengan mudah dihirup oleh bayi sehingga bisa mempengaruhi akses pernapasan dan kesehatan," ujar dr Attila Dewanti Sp.A(K) beberapa waktu lalu.
Membedaki wajah bayi juga sebenarnya bukan perawatan yang wajib dilakukan. Namun, jika Anda menginginkannya, sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan bedak cair. Bedak jenis itu diklaim lebih aman dan tidak menimbulkan risiko gangguan pernapasan karena teksturnya tidak mengandung partikel.
"Bedak bayi dalam bentuk losion atau cair bisa menjadi solusi yang lebih aman bagi pernapasan bayi serta dapat merawat kulit bayi tetap sehat," kata dr. Attila.
Yang jelas, Moms, sebelum memakaikan bedak pada wajah bayi, teliti dulu kandungan yang terdapat di dalam produk tersebut. Pastikan bayi Anda tidak alergi terhadap kandungan-kandungan itu. Bila Anda tidak yakin, pilihlah produk yang telah teruji secara klinis untuk bayi.
ADVERTISEMENT
Dokter kulit juga menyarankan Anda mengamati tanda-tanda bayi mengalami iritasi akibat bedak yang Anda berikan. Misalnya bila setelah diberi bedak kulit bayi jadi kemerahan, terdapat bengkak atau bruntusan di area yang dipakaikan bedak, kulit bayi terasa panas atau bayi menangis dan rewel, terutama saat dipakaikan bedak.
Kalau hal ini terjadi, segera hentikan pemakaian bedak pada bayi Anda dan bila perlu periksakan bayi ke dokter yang Anda percaya.