Lebih Baik Mana, Daging Kambing atau Sapi untuk Dikonsumsi Keluarga?

10 Agustus 2019 16:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi kambing dan sapi Foto: Shuttertsock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kambing dan sapi Foto: Shuttertsock
ADVERTISEMENT
Moms, punya rencana mengolah daging kambing atau sapi jadi hidangan spesial untuk keluarga? Biasanya saat Idul Adha, daging kambing dibuat satai atau gulai sementara daging sapi dimasak jadi sup, semur atau rendang. Wah, pasti istimewa!
ADVERTISEMENT
Tapi pernahkah Anda penasaran ingin tahu, lebih baik mana daging kambing atau daging sapi untuk dikonsumsi keluarga? Untuk menghapus rasa penasaran Anda, kumparanMOM merangkum jawabannya:
ilustrasi daging merah Foto: Pixabay
Daging kambing dan sapi adalah dua jenis daging merah yang sama-sama memiliki nilai gizi tinggi. Kita perlu tahu Moms, sejatinya semua jenis daging merah itu --terutama bila hewannya hanya diberi makan rumput (organik), menghasilkan potongan daging berkualitas lebih baik. Namun, jika harus memilih antara kambing dan sapi untuk dikonsumsi keluarga tercinta, sebenarnya daging kambing adalah pilihan yang lebih baik. Konsumsi daging sapi menjadi lebih tinggi karena telah diindustrialisasi dan permintaannya yang tinggi. Demikian dilansir Foods for Better Health.
Tidak seperti sapi, produksi massal kambing tidak memasok daging berkualitas tinggi. Karena itu, kambing umumnya dipelihara secara tradisional atau organik, sehingga lebih bergizi dan lebih sehat daripada daging sapi.
ADVERTISEMENT
Daging kambing dan sapi sama-sama mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi. Dan faktanya, daging kambing mengandung lemak sedikit lebih tinggi daripada daging sapi. Namun, lemak yang ada pada daging kambing sehat dan baik untuk tubuh.
Apa alasannya? Karena kebanyakan kambing diberi makan rumput, mereka memiliki banyak lemak omega-3 yang terdiri dari lemak trans ruminansia. Ini bermanfaat bagi kesehatan jantung, tidak seperti lemak trans yang ditemukan dalam minyak terhidrogenasi.
Sementara sekitar 40% lemak domba termasuk lemak tak jenuh tunggal yang disebut asam oleat. Lemak ini sama dengan yang ditemukan dalam minyak extra virgin dan jadi sebab minyak jenis ini dicari-cari. Asam oleat juga mengurangi risiko penyakit jantung.
Bukan cuma itu, daging kambing juga mengandung beberapa nutrisi bioaktif dan antioksidan seperti kreatin dan taurin. Kreatin sangat penting untuk kesehatan otot karena dapat berfungsi sebagai sumber energi serta berguna dalam pertumbuhan dan pemeliharaan massa otot.
ilustrasi daging dan lemak kambing Foto: BlackWolfi via Pixabay
Faktor lain yang membuat daging kambing lebih sehat daripada daging sapi adalah jumlah lemaknya, Moms. Setiap jenis daging merah memang memiliki aroma, rasa, dan tekstur yang berbeda, namun kandungan lemak memainkan peran penting dalam memunculkan rasa daging.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Ian Richardson, peneliti senior dalam Ilmu Hewan Pangan di Fakultas Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Bristol, AS, ada dua jenis lemak dalam daging merah. Nah, jenis lemak dalam daging yang diperoleh dari kambing (yang kebanyakan diberi makan rumput saja) berbeda dan lebih sehat dibandingkan lemak yang ada dalam daging sapi.
Karena itu, saat mengkonsumsi daging kambing maupun sapi, ingatlah soal lemak ini juga soal kalori dan kolesterol di dalamnya, Moms. Walaupun daging kambing lebih sehat, Anda perlu tahu kalau kalori daging kambing sedikit lebih tinggi kalori daripada daging sapi. Jadi tetap perhatikan porsi daging kambing yang keluarga Anda konsumsi.
Begitu juga bila hendak mengonsumsi daging sapi, untuk pilihan yang lebih sehat, sebaiknya pilihlah daging kambing maupun sapi tanpa lemak.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi penelitian yang dilakukan di Harvard Medical School, Boston, AS, mengaitkan konsumsi berlebihan daging merah dengan penyakit jantung, diabetes, dan kematian dini. Studi tersebut mengatakan bahwa risiko kematian dini bahkan lebih tinggi ketika daging merah dibuat menjadi olahan seperti sosis atau kornet. Ini karena kadar natrium tinggi yang ada dalam produk daging merah olahan. Jadi sekali lagi, ingatkan seluruh anggota keluarga untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.