Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan , sebaiknya Anda jangan tergesa-gesa untuk merencanakan kehamilan dalam waktu dekat. Ya Moms, jarak antar kelahiran perlu diatur demi kesehatan dan kesejahteraan ibu maupun bayi. Hal ini tercantum dalam riset yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine--jurnal medis yang diterbitkan setiap bulan oleh American Medical Association, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Riset kami menemukan peningkatan risiko pada ibu dan bayi ketika kehamilan berjarak dekat, termasuk untuk wanita berusia lebih dari 35 tahun," kata Laura Schummers, penulis riset ini, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman IFL Science.
Hasil riset menunjukkan, seorang ibu setidaknya harus menunggu 18 bulan setelah melahirkan bila ingin punya anak lagi. Sebaliknya, bila kehamilan terjadi sebelum 18 bulan maka dapat berisiko membahayakan.
Pada kehamilan ibu yang berusia di atas 35 tahun, maka risiko yang muncul akan lebih besar pada sang ibu. Sebaliknya, kehamilan pada ibu yang berusia 20 hingga 34 tahun, risiko kesehatan akan lebih besar menimpa bayinya.
Untuk menunda jarak kehamilan yang terlalu dekat, ada baiknya Anda menggunakan alat kontrasepsi . Tapi, kapan waktu yang tepat menggunakannya? Sebelum atau setelah 40 hari setelah melahirkan?
ADVERTISEMENT
Dalam menentukan waktu pemasangan KB atau alat kontrasepsi, dr. Dyana Safitri Velies, Sp.OG, M.Kes selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang praktek di Siloam Hospitals, Tangerang, menuturkan Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor, Moms.
Poin paling pertama adalah saat masih hamil Anda harus menentukan apakah memang ingin menunda kehamilan atau tidak. Kemudian tentukan jenis alat kontrasepsi apa yang akan digunakan. Sebab ada yang bisa langsung dipasang setelah melahirkan ada yang tidak.
“Contohnya implan, kalau mau masang (alat kontrasepsi) implan kapan pun bisa (baik sebelum atau sesudah 40 hari pasca melahirkan),” ujar dr Dyana, saat ditemui kumparanMOM di booth SKATA, sebuah aplikasi yang memberikan layanan perencanaan keluarga dalam Acara Sahabat Ibu Pintar 1st Anniversary: Satu Inspirasi, Jutaan Kreasi yang digelar di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/9).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dr Dyana menambahkan, keuntungan dari memasang alat kontrasepsi implan setelah melahirkan --tepatnya sebelum pulang dari rumah sakit, adalah Anda tidak perlu kontrol lagi, Moms. Kontrol selanjutnya dilakukan satu minggu saat Anda datang untuk kontrol pascamelahirkan.
Alat kontrasepsi jenis IUD atau spiral juga dapat dipasang sebelum atau setelah 40 hari melahirkan . Namun bedanya adalah ketika alat kontrasepsi IUD atau spiral dipasang setelah melahirkan maka setelah 40 hari sesudahnya tinggal potong benang saja.
Kemudian, bila ibu takut menghadado proses pemasangan alat kontrasepsi, maka memasang setelah melahirkan menjadi jawaban yang tepat. Sebab, lebih minim rasa sakit.
“Kalau ibu melahirkan cesar pun lebih tidak terasa lagi saat dipasang. Baru setelah 40 hari tinggal potong benang,” tambah dr Dyana.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk ibu yang tidak merasa terganggu dengan yang ditimbulkan dari pemasangan alat kontrasepsi IUD atau spiral berarti juga tidak bermasalah dengan kapan waktu pemasangannya. Dipasang sebelum 40 hari boleh, setelah 40 hari melahirkan juga tidak apa-apa, Moms.
Meski begitu, dr Dyana menuturkan jika alat kontrasepsi yang dipasang ketika melahirkan bisa saja terbawa oleh darah nifas apalagi jika keluar dalam jumlah banyak. Maka risiko alat kontrasepsi keluar makin besar.
“Namun ya kembali lagi ke yang mau masang, takut enggak pas proses pemasang,” jelas dr Dyana.
Walau demikian, bukan berarti darah nifas menjadi penyebab utama alat kontrasepsi bisa keluar, Moms. Ada juga faktor lain yang menyebabkan alat kontrasepsi hilang, misalnya benang keluar dengan sendirinya kemudian ibu yang tidak tahu justru menariknya.
ADVERTISEMENT
“Tapi sebetulnya bisa dipasang sebelum atau setelah lahiran kok,” tandasnya,
Jangan pula termakan mitos yang mengatakan saat menggunakan KB spiral, maka aktivitas Anda perlu dibatasi. dr Dyana memastikan bahwa anggapan itu tak benar. Ibu yang menggunakan KB spiral atau IUD tetap bisa bebas melakukan aktivitas seperti biasa, pun olahraga berat juga boleh dilakukan.
Nah Moms, jika Anda masih punya banyak seputar pertanyaan seputar KB atau alat kontrasepsi, Anda bisa kunjungi Booth SKATA jam 13.00- 15.00 di acara Sahabat Ibu Pintar 1st Anniversary. Acara tersebut masih digelar hingga hari ini, Minggu (29/9) di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.