Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Moms, Anak Tak Mesti Ceria Terus, Apa Alasannya?
21 September 2018 14:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Orang tua tentu mengharapkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Anda pun mungkin akan mengerahkan seluruh tenaga demi membuatnya senang. Untuk itu orang tua mengusahakan lingkungan rumah dan sekolah yang damai agar anak senantiasa bahagia.
ADVERTISEMENT
Namun sebenarnya Moms, anak Anda tidak harus selalu ceria. Justru jika si kecil selalu tampak ceria dan tenang, maka ada yang salah pada dirinya. Kenapa?
Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak juga memiliki variasi emosi. Mereka bisa merasa sedih, kecewa, frustasi, cemburu, dan marah. Anak yang tampak selalu ceria bukan berarti ia bahagia lho. Hanya mungkin, ia tidak mengekspresikan luapan emosinya.
Ada alasan mengapa si kecil lebih memilih menyembunyikan emosi. Salah satunya adalah ia merasa ekspresi emosi negatif tidak bisa diterima oleh sekitarnya. Contoh, saat dia menunjukkan kesedihan atau kemarahan, alih-alih menenangkan, kebanyakan orang tua memilih mengabaikannya.
Dilansir Pop Sugar, sikap tersebut memberi ‘pesan’ kepada anak bahwa emosi negatifnya tidak akan mendapat perhatian Anda. Namun menyembunyikannya bukan berarti perasaan itu hilang. Justru semakin lama dipendam dan ditumpuk, akan menimbulkan stres. Bagaimana jika emosi negatif ini disimpan seumur hidup?
ADVERTISEMENT
Saat anak merasa nyaman dan aman dengan lingkungannya, ia cenderung lebih ekspresif. Ia merasa diterima dan dicintai dalam berbagai kondisi. Menangis, berteriak, mengeluh, ia tidak perlu takut untuk menunjukkannya.
Jika anak tidak takut mengekspresikan emosi negatifnya, justru Anda bisa membantu menyelesaikan keluhannya dengan cara yang sehat. Anda bisa mengarahkan anak untuk berdamai dengan kemarahannya, daripada memendamnya.
Anda juga perlu mengingat bahwa perasaan negatif seperti sedih, kecewa, marah, adalah sangat wajar. Jika Anda boleh bebas mengekspresikannya, kenapa anak Anda tidak boleh? Dan bukan berarti salah Anda saat anak merasakannya.