Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Moms, Ini yang Perlu Anda Lakukan Bila Terjadi Gempa
11 Oktober 2018 19:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Sebulan terakhir ini, negeri kita diguncang beberapa kali gempa bumi bahkan yang menyebabkan Tsunami. Mulai dari gempa di Palu, Donggala dan sekitarnya, hingga gempa di Situbondo dan Maluku yang terjadi hari ini.
ADVERTISEMENT
Dari rangkaian gempa ini, sudah sepatutnya kalau kita benar-benar menyadari gempa dapat terjadi kapan dan di mana saja. Ya Moms, faktanya, Indonesia terletak di antara 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng eurasia, lempeng pasifik, dan lempeng Hindia-Australia. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia rentan terhadap berbagai bencana geologi, salah satunya gempa bumi.
Oleh karena itu, mempersiapkan diri untuk menghadapi gempa penting dilakukan, salah satunya dengan mengetahui apa yang harus Anda lakukan bila gempa terjadi. Terutama bila Anda mengalaminya saat bersama anak. Nah Moms, apa yang harus dilakukan?
1. Menghindar
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah ajak anak menghindari ruang atau tempat di mana terdapat barang yang mudah jatuh. Ruangan dengan lampu gantung, lemari penuh vas bunga, atau kipas angin yang ditempel di langit-langit misalnya.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa, Moms, benda-benda yang tampak tak berbahaya bagi orang dewasa, bisa saja membahayakan anak yang lebih kecil. Lebih baik, ajak Anda berlindung di bawah sesuatu yang keras seperti meja yang kokoh.
2. Tetap berada di tempat tidur.
Jika Anda dan anak sedang berada di tempat tidur, jangan pergi ke mana-mana! Berlindunglah dan tutupi kepala anak dengan bantal atau selimut yang empuk (pastikan tidak ada benda-benda yang bisa jatuh dari langit-langit di atas tempat tidur).
Tentu saja guncangan gempa dapat membangunkan anak yang sedang tidur dan membuat anak ketakutan, tapi langsung berlari keluar dari kamar justru bisa lebih berbahaya. Bila anak berada di kamar yang terpisah dari Anda, segera datangi kamar anak atau berserulah bahwa Anda akan segera datang ke kamarnya.
3. Jangan berdiri di dekat pintu.
ADVERTISEMENT
Jika bangunan runtuh, pintu tidak akan melindungi Anda. Pintu tidak memiliki struktur yang kuat seperti meja kayu atau meja besi. Jadi selalu ingat untuk menjauhi pintu ketika Anda dan anak mengalami gempa di rumah.
4. Tetap tenang
Minta anak untuk tetap tenang dan tidak panik dengan sebelumnya menunjukkan Anda pun mampu bersikap tenang. Anak-anak dari segala umur dengan mudah mengikuti tingkah laku orang tuanya saat terjadi bencana atau kondisi darurat. Jika Anda bersikap tenang, anak kemungkinan besar juga akan tenang.
Anda juga bisa memberi pelukan untuk membuat anak tidak takut serta mengatakan pada anak bahwa Anda akan selalu berusaha melindunginya.
Bila kondisi memungkinkan, para ahli juga menyarankan agar Anda menjelaskan pada anak apa yang sedang terjadi. Pastikan memberi mereka informasi yang jelas tentang gempa atau bencana apapun yang sedang dihadapi dan minta anak mengikuti arahan yang Anda berikan.
ADVERTISEMENT