Pemeriksaan yang Biasanya Dijalani Ibu Hamil di Trimester Kedua

2 Oktober 2019 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu hamil trimester kedua diperiksa dokter. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu hamil trimester kedua diperiksa dokter. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bagi banyak ibu hamil, trimester kedua adalah waktu yang paling menyenangkan. Di usia kandungan itu, gangguan kehamilan seperti mual di pagi hari atau pun sakit kepala sudah mulai reda. Meski merasa lebih baik, Anda tetap harus rutin memeriksakan kandungan Anda.
ADVERTISEMENT
Selama trimester kedua, ibu hamil akan diminta menjalani serangkaian tes, seperti USG, tes darah, tes urine, dan tes toleransi glukosa. Dalam beberapa kasus, ada pula ibu hamil yang perlu menjalani tes komplikasi untuk mengetahui apakah ada masalah pada janin.
Dilansir Healthline, berikut adalah serangkaian pemeriksaan yang biasanya dijalani ibu hamil di trimester kedua.
Ilustrasi ibu hamil memeriksakan kandungannya ke dokter Foto: Shutterstock
Tinggi Rahim
Dokter akan mengukur tinggi rahim Anda yang juga disebut tinggi fundus. Ia akan mengukur dari atas tulang panggul Anda sampai ke atas rahim Anda. Biasanya ada hubungan antara tinggi fundus dan usia kehamilan Anda, Moms. Misalnya, pada usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus Anda harus mencapai 20 cm, plus atau minus 2 cm. Lalu, pada 30 minggu, harus 30 cm, plus atau minus 2 cm, dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
Namun, pengukuran ini tidak selalu akurat karena tinggi fundus pada wanita obestias, memiliki fibroid, mengandung anak kembar, atau memiliki cairan ketuban yang berlebihan, bisa berbeda. Dokter Anda akan menggunakan peningkatan ukuran rahim Anda sebagai penanda untuk pertumbuhan janin.
Detak Jantung Janin
Dokter Anda akan memeriksa apakah detak jantung bayi Anda terlalu cepat atau terlalu lambat menggunakan USG doopler. Teknologi Doppler ini menggunakan gelombang suara untuk mengukur detak jantung. Jantung janin biasanya berdetak lebih cepat pada awal kehamilan yakni berkisar dari 120 hingga 160 denyut per menit.
Dokter memeriksa denyut jantung janin. Foto: Shutterstock
Edema
Dokter Anda juga akan memeriksa kaki, pergelangan kaki, dan kaki Anda apakah ada pembengkakan, atau edema. Pembengkakan di kaki Anda biasa terjadi pada kehamilan dan umumnya meningkat pada trimester ketiga. Pembengkakan yang tidak normal mungkin mengindikasikan masalah seperti preeklampsia, diabetes kehamilan, atau gumpalan darah.
ADVERTISEMENT
Berat Badan Bertambah
Dokter Anda akan mencatat berapa banyak peningkatan berat badan Anda. Dokter juga akan mencatat berapa banyak kenaikan berat badan sejak kunjungan terakhir Anda. Jumlah berat yang perlu Anda naikkan selama trimester kedua pun tergantung pada berat bada tiap wanita sebelum hamil.
Jika berat badan Anda bertambah lebih dari yang diharapkan, Anda mungkin perlu mengatur pola makan menjadi lebih sehat. Sementara, jika kenaikan berat badan Anda kurang, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa makanan sehat untuk Anda konsumsi.
Ilustrasi hamil. Foto: Shutter Stock
Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya menurun selama kehamilan karena hormon baru dalam kehamilan dan perubahan volume darah. Tekanan darah biasanya akan mencapai titik terendah pada 24 hingga 26 minggu kehamilan. Beberapa wanita akan memiliki tekanan darah rendah pada trimester kedua.
ADVERTISEMENT
Selama Anda merasa baik-baik saja, itu tidak perlu dikhawatirkan. Jika tekanan darah tinggi atau meningkat, dokter mungkin akan memeriksa Anda untuk gejala hipertensi kehamilan atau preeklampsia.
Urinalisis
Dokter juga mungkin akan memeriksa urine Anda untuk mengetahui adanya protein dan gula. Kekhawatiran terbesar dengan protein dalam urine Anda adalah pengembangan preeklampsia. Ini adalah tekanan darah tinggi dengan pembengkakkan akibat protein berlebihan dalam urine Anda.
Jika Anda memiliki kadar glukosa tinggi, dokter Anda dapat melakukan tes lain. Ini mungkin termasuk tes untuk diabetes kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah dengan kesehatan Anda dan bayi di dalam kandungan. Jika Anda memiliki gejala seperti buang air kecil yang menyakitkan, kemungkinan ada indikasi Anda menderita infeksi saluran kemih, kandung kemih, dan ginjal yang juga dapat menyebabkan bakteri muncul dalam urine Anda.
ADVERTISEMENT