Pendarahan Setelah Melahirkan, Kapan Harus Khawatir?

21 Desember 2018 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita mengalami perdarahan setelah melahirkan di rumah sakit (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita mengalami perdarahan setelah melahirkan di rumah sakit (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anda mungkin sudah sering mendengar tentang masa nifas, yakni pendarahan yang umum dialami wanita beberapa hari setelah melahirkan. Secara medis, pendarahan dari vagina setelah persalinan, baik normal ataupun lewat operasi caesar, disebut lokia.
ADVERTISEMENT
Pendarahan ini wajar terjadi untuk membantu tubuh menyingkirkan kelebihan darah, lendir dan jaringan plasenta dari rahim yang sebelumnya dibutuhkan janin. Karena tak diperlukan lagi, substansi itu dieliminasi oleh mekanisme tubuh Anda.
Namun Anda perlu memahami mana lokia atau pendarahan yang normal setelah melahirkan dan mana mengkhawatirkan. Dengan memahami, Anda pun tahu kapan harus menghubungi dokter bila mengalaminya.
Yuk, simak dan baca sampai habis artikel ini.
Pembalut Wanita. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pembalut Wanita. (Foto: Shutterstock)
Pertama-tama, Anda perlu tahu kalau masa nifas umumnya berlangsung selama 6 minggu. Darah yang keluar mirip seperti darah menstruasi, namun jumlahnya lebih banyak. Oleh karena itu, Anda akan disarankan memakai pembalut khusus nifas pada awal pendarahan.
Dilansir WebMD, darah yang keluar mungkin akan lebih banyak ketika Anda banyak bergerak untuk menggendong bayi kesana-kemari. Tenang Moms, kondisi itu normal kok. Berbaringlah sejenak saat ini terjadi.
ADVERTISEMENT
Lewat 10 hari pendarahan, Anda akan mendapati jumlah darah telah berkurang. Sebaiknya tetap gunakan pembalut daripada tampon. Sebab, memakai tampon pada masa nifas bisa menyebabkan infeksi.
Namun jika jumlah darah tak kunjung berkurang dan keluar sangat banyak, bisa jadi Anda mengalami postpartum hemorrage atau pendarahan berlebihan setelah persalinan. Kondisi ini terjadi pada 5 persen wanita yang pernah melahirkan.
Ilustrasi melahirkan bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melahirkan bayi. (Foto: Thinkstock)
Postpartum hemorrage paling sering terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan. Namun bisa juga terjadi dalam 12 minggu setelahnya. Belum diketahui jelas penyebabnya tetapi ada beberapa kondisi yang ditunjuk sebagai faktor risiko.
Di antaranya adalah wanita yang punya riwayat postpartum hemmorage, melahirkan bayi kembar atau lebih, melahirkan bayi besar, proses persalinan yang lama dan pernah melahirkan beberapa kali sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Selain pendarahan berlebihan, gejala postpartum hemorrage berupa warna darah yang terang lebih dari 3 hari setelah persalinan, pandangan kabur, detak jantung cepat, pusing, mual, lunglai, hingga diikuti pingsan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter Moms. Sebab postpartum hemorrage bisa sangat berisiko. Mulai dari turunnya tekanan darah hingga kematian.