Penyebab dan Gejala Tifus pada Anak

14 Agustus 2018 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Demam pada Malam Hari (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Demam pada Malam Hari (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Tifus atau dalam bahasa medis demam tifoid, seolah-olah merupakan momok yang menakutkan bagi orang tua. Biasanya ketika anaknya dikatakan menderita tifus, yang terbayang di pikiran orang tua adalah observasi di ruang rawat inap, anak harus diinfus, membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tifus atau demam tifoid, merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhii. Tifus dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kotoran (fecal-oral) dan sangat erat kaitannya dengan higienisitas seseorang.
Ilustrasi anak demam. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak demam. (Foto: Thinkstock)
Biasanya kuman Salmonella typhi masuk ke dalam lambung melalui tangan dan alat masak yang tidak dicuci dengan bersih. Bila tidak mati karena asam lambung, kuman akan dengan mudah masuk ke dalam usus kecil, dan pada akhirnya menimbulkan infeksi.
Anak yang menderita tifus, umumnya memiliki gejala demam lebih dari satu minggu. Selain itu, keluhan yang dominan dialami oleh anak adalah rasa sakit pada saluran cerna, seperti mual, muntah, mencret, atau pada anak yang lebih besar terkadang sembelit.
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala seperti ini juga dapat muncul pada infeksi saluran cerna yang lain. Oleh karena itu, sering kali orang tua menyebutnya sebagai gejala tifus.
Namun, yang membedakan adalah pada demam tifoid atau tifus, suhu tubuh anak ketika demam perlahan-lahan semakin tinggi setiap harinya (step ladder), terutama menjelang sore. Misalnya hari ini suhu saat demam 38 derajat celsius, keesokan harinya 38,5 derajat celsius, keesokan harinya lagi 39 derajat celsius dan seterusnya. Demamnya juga sulit turun walaupun sudah diberikan obat penurun panas.
Ilustrasi anak demam  (Foto:  Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak demam (Foto: Thinkstock)
Untuk memastikan apakah anak infeksi tifoid atau bukan, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk menemukan dan membiakkan kuman tifoid, melalui sampel darah.