news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Ajari Anak Bersedekah dengan Menyumbangkan Mainannya

28 Mei 2019 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi mainan anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi mainan anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mainan mungkin pantas disebut barang berharga bagi anak-anak kita. Meski memang, tidak pernah disimpan di brankas atau sekadar lemari terkunci ya, Moms? Sebaliknya, mainan anak-anak bisa saja berserakan di mana-mana. Dari kamar anak, ruang keluarga, area meja makan dan sudut rumah yang lainnya. Aduh, sering kali seolah tidak pernah cukup ruang untuk menyimpan semuanya.
ADVERTISEMENT
Tapi bila hal ini terjadi, mungkin tanda kita perlu mengajak anak memilih dan memilah mainannya untuk disumbangkan, Moms. Tidak perlu setiap bulan, setidaknya setahun sekali mungkin? Seperti pada menjelang Lebaran seperti sekarang ini. Kita jadi bisa sekalian mengajarkan dan membiasakan anak bersedekah. Sumbangan mainan, tentu juga bisa membahagiakan anak-anak lain yang tidak seberuntung anak-anak kita di hari raya.
Lantas harus bagaimana memulainya? Supaya rencana mengajak anak menyumbangkan mainannya sebagai sedekah berjalan lancar, berikut tips dari kumparanMOM:
Ilustrasi anak belajar berbagi dengan menyumbangkan mainannya Foto: Shutterstock
Salah satu kesalahan yang sering orang tua lakukan saat menyumbangkan mainan anak adalah melakukannya diam-diam. Ya Moms, jangan pernah 'mencuri' mainan mereka karena hal ini justru dapat menimbulkan masalah.
Pertama, anak bisa jadi akan sangat kecewa bila mengetahui Anda mengambil (atau mereka pikir membuang!) mainannya. Kedua, Anda jadi kehilangan kesempatan emas untuk mengajari anak bersedekah berikut proses melakukannya.
ADVERTISEMENT
Jadi, lebih baik, libatkan mereka. Seperti apa misalnya?
Biarkan Anak Membantu. Biarkan anak tahu bahwa Anda berencana untuk menyumbangkan beberapa mainannya dengan tujuan bersedekah. Jelaskan pada anak ke mana mainan-mainan itu akan pergi dan siapa yang akan menerimanya. Sebagai contoh, beri tahu balita Anda bahwa bonekanya akan diterima oleh seorang anak perempuan yang juga suka memeluk boneka saat tidur -seperti dia- tapi sayangnya tidak punya boneka. Dengan begini, Anda mungkin terkejut melihat bagaimana si kecil justru jadi antusias memilihkan mainan untuk anak lain.
Buat Kuota. Memberikan mainan mereka pada orang lain bisa jadi tak mudah bagi anak. Sekali lagi, mainan kan, bak harta berharga mereka! Tapi jika ada jumlah tertentu yang harus diberikan, anak kemungkinan besar akan lebih mudah untuk menyetujuinya. Bisa saja misalnya Anda katakan pada anak ia perlu memberikan 10 mainannya. Perhatikan, jangan-jangan karena antusias si kecil malah akan memberi lebih dari yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
menyumbangkan mainan anak Foto: Shutterstock
Setelah diminta memilih mainan yang akan diberikan, anak-anak bisa saja langsung memilih mainan yang paling jelek atau murah. Mainan yang mereka dapatkan gratis saat membeli menu paket dari restoran cepat saji misalnya. Sebenarnya, boleh saja sih, mosm. Tapi coba desak anak untuk memilih mainan yang lebih bermakna dan berkualitas lebih tinggi.
Ingatkan anak tentang perasaan anak lain yang akan menerimanya. Katakan, "Anak-anak malang itu pasti senang kalau dapat mainan yang bagus-bagus!"
Setelah mainan dipilih, Anda perlu memeriksa kembali semuanya.
Pastikan Tidak Ada Bagian yang Rusak. Mainan yang rusak dengan bagian yang hilang, sebaiknya tidak disumbangkan. Kecuali jika mainan itu mudah diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Pastikan Masih Bisa Dimainkan. Puzzle yang kepingannya tidak lengkap, dough atau pasir mainan yang sudah keras atau jamuran, atau mainan yang kompenennya ada yang hilang sehingga tidak bisa lagi dimainkan juga sebaiknya tidak disumbangkan. Kasihan kan, kalau yang menerima kelak malah kecewa sudah semangat tapi ternyata tidak bisa memainnkannya?
Simpan Mainan Istimewa. Bukan istimewa dari soal harga lho, Moms. Tapi Anda mungkin ingin menyimpan mainan yang (meski jarang dimainkan anak) tapi punya nilai lebih bagi anak maupun keluarga Anda. Misalnya bila si kecil ingin menyumbangkan sebuah mainan porselen yang ia pikir kuno karena ia tidak tahu itu pemberian almarhum buyutnya saat ia baru lahir. Atau mobil-mobilan yang suami Anda beli dan membuat si kecil tergerak untuk merangkak pertama kalinya!
ADVERTISEMENT
mencuci boneka Foto: Shutterstock
Sebelum menyumbangkan sekotak boneka, Anda harus mencucinya. Selain untuk alasan kebersihan dan kesehatan, ini juga bisa membuat boneka-boneka tampak seperti baru. Pasti senang kan, yang menerima?
Tapi ingat Moms, mencuci boneka binatang tidak seperti mencuci pakaian. Anda perlu cermat dan teliti.
Pisahkan. Pisahkan terlebih dulu boneka yang bisa dicucui dengan mesin dan yang tidak. Untuk yang tidak bisa dicuci dengan mesin, Anda mungkin perlu membersihkannya dengan spon, lap basah atau sikat gigi bekas plus air sabun. Pisahkan juga boneka yang tidak bisa dicuci sama sekali. Misalnya boneka dengan paket baterai yang tidak bisa dilepas atau yang dihias dengan payet. Bersihkan dengan tisu basah sebisanya, atau jangan sumbangkan kalau sudah tidak bisa lagi dibersihkan.
ADVERTISEMENT
Gunakan Kantung Cuci Terpisah. Pernah dengan kantong cuci khusus untuk pakaian dalam atau mesh laundry bag, Moms? Kantong-kantong ini juga bisa membantu Anda mencuci boneka dengan mesin cuci. Tidak hanya mencegah boneka nyangkut saat dicuci, di dalam kantong boneka-boneka itu akan terjaga bentuknya.
Jemur! Beberapa boneka bisa rusak bentuknya kalau dikeringkan di dalam mesin. Sebaiknya, jemur biasa di bawah sinar matahari saja. Setelah dicuci, gantung boneka sampai benar-benar kering.
ilustrasi ibu bekerja Foto: Shutterstock
Bila Anda punya beberapa pihak yang jadi target penerima sumbangan, coba aja anak memilihnya bersama. Misalnya untuk anak-anak di kampung neneknya, di panti asuhan atau di daerah yang terdampak bencana? Ini adalah kesempatan yang bagus untuk membahas berbagai kondisi di masyarakat dengan anak, apa yang bisa kita lakukan untuk mereka maupun dan tujuannya.
ADVERTISEMENT
Bila Anda ingin menyumbangkan mainan melalui satu yayasan, coba cari tahu dulu lebih banyak tentang yayasan tersebut dan biarkan anak ikut melihatnya. Anda bisa manfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan pada anak mengenai pentingnya memilih yayasan yang terpercaya atau makna kata 'amanah' dalam Islam.
Kepingan puzzle. Foto: Hans Braxmeier/Pixabay
Mengemas mainan untuk disumbangkan juga ada tipsnya, Moms!
Kumpulkan sesuai kategori. Misalnya mainan bayi, balita, atau untuk anak yang sudah lebih besar. Ini akan memudahkan proses pemberian sumbangan sekaligus memastikan ketepatan penyalurannya.
Kumpulkan dalam kantong. Puzzle atau mainan dengan bagian-bagian kecil bisa dikumpulkan dalam kantong plastik berperekat. Lalu, ikat kantong tersebut bersama papan puzzle-nya. Ini berlaku juga untuk set mainan seperti mainan bricks seperti Lego atau rumah-rumahan.
ADVERTISEMENT
Beri Label Untuk memudahkan penyalur atau penerima, beri label setiap kantong atau kotak mainan sumbangan. Anda bisa menulis jenis mainan pada label tersebut.
ilustrasi anak menerima sumbangan mainan Foto: shutterstock
Singkat kata, dengan memberikan mainan yang bersih, dalam kondisi baik dan dikemas dengan baik pula, kita dapat memastikan mainan yang mungkin sudah tidak lagi dianggap istiemewa oleh anak kita memberi kebahagiaan pada anak lain. Pada saat semua proses ini selesai, kita pun sudah mengajari anak-anak tentang pentingnya memberi, membantu orang lain dan bersedekah. Jangan lupa, ajak anak saat memberi atau mengirimkannya ya, Moms!