Tips Lalui Trimester Keempat Kehamilan Tanpa Drama

25 Agustus 2019 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu dan bayi Foto: Shutterstoc
zoom-in-whitePerbesar
ibu dan bayi Foto: Shutterstoc
ADVERTISEMENT
Trimester keempat kehamilan. Sudahkah Anda memahami maksudnya? Bila belum, wajar saja, Moms. Kebanyakan ibu hamil (bahkan juga yang sudah punya bayi!) memang lebih akrab dengan istilah trimester pertama, kedua dan ketiga.
ADVERTISEMENT
Lantas apa maksudnya trimester keempat? Maksudnya adlaah tiga bulan pertama kehidupan bayi di mana bayi masih menyesuaikan diri dengan dunia di luar rahim ibu, Moms.
Memahami apa-apa yang terjadi di trimester keempat sangat penting, agar ibu tahu betul apa yang akan ia hadapi setelah bayi lahir dan tahu apa yang perlu dilakukannya.
Pasalnya bila tak paham, kesehatan si kecil maupun ibu jadi taruhannya. Berbagai hal yang terjadi di trimester keempat dapat berubah jadi tantangan bahkan drama! Mulai dari perubahan pada tubuh ibu dan bayi, mencocokan ritme harian, pola tidur, waktu menyusui, tangisan bayi dan banyak lagi. Bila tidak dihadapi dan diatasi dengan tepat, bahkan bisa mengakibatkan ibu mengalami depresi.
ADVERTISEMENT
Kabar bagusnya, sebenarnya ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk melalui trimester keempat dengan sedikit lebih mudah. Apa saja misalnya?
babywearing - cara menggendong bayi yang dianjurkan untuk trimester keempat Foto: Shutterstock
Selama puluhan minggu masa kehamilan, bayi terbiasa berada dalam hangat dan nyamannya rahim Anda, Moms. Di dalam sana, meski sempit si kecil jutsru merasa terlindungi, selalu hangat dan aman. Itulah kenapa bayi mudah rewel di trimester keempat bila dibiarkan sendiri atau diletakkan di tempat tidurnya saja. Ruangan di luar rahim yang begitu luas membuatnya resah! Kasihan, ya?
Sering menggendong adalah solusinya. Terutama bila Anda menggunakan gendongan kain yang membuat bayi bisa lekat dengan tubuh ibu (babywearing) dan 'terbungkus' dengan mantap di sana. Ini memberinya perasaan aman seperti yang ia rasakan di dalam rahim dulu. Bau tubuh, hangat kulit dan detak jantung ibu juga memberi bayi rasa aman dan tenang. Jadi gendonglah bayi sesering mungkin, bawa ia ke mana pun Anda pergi.
Ilustrasi bayi baru lahir menggunaka bedong Foto: Shutterstoc
ADVERTISEMENT
Begitu juga halnya dengan bedong. Kain yang membungkus tubuh ini bisa memberi bayi baru lahir rasa aman, nyaman dan tenang. Sesuaikan saja kain yang Anda gunakan untuk membedong dengan cuaca atau suhu ruangan ya, Moms. Pastikan bayi tidak kepanasan maupun kedinginan. Hindari juga membedong bayi terlalu ketat.
Setelah trimester keempat berlalu, si kecil tak perlu dibedong lagi agar bisa bebas bergerak yang baik untuk merangsang kepekaan sensori bayi.
Ilustrasi ibu mencium bau bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Saat menggendong bayi, cobalah bergerak atau mengayunnya. Ingat Moms, hingga trimester ketiga di dalam rahim Anda, gerakan konstan adalah hal yang akrab bagi bayi. Itulah kenapa menggendong bayi sambil berjalan-jalan atau bergoyang-goyang bisa membuat bayi merasa relaks di trimester keempat. Ini juga menjelaskan kenapa ada bayi yang langsung menangis bila orang yang menggendongnya hanya diam di tempat saja atau lebih mudah tidur bila diayun-ayun. Tapi ingat, jangan terlalu keras, ya!
kontak kulit antara ibu dan bayi selama proses menyusui Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi memiliki indera penciuman yang kuat dan kebutuhan yang tinggi untuk disentuh dan dipegang. Inilah kenapa bayi suka dipegang atau bersentuhan langsung dengan kulit manusia (skin to skin). Terutama bila melekat dengan kulit dada ibu sehingga ia bisa mendengarkan detak jantung dan merasakan napas orang yang sejak dalam kandungan paling dikenalnya.
Jadi biarkan bayi banyak memiliki kontak kulit dengan Anda ini, Moms. Kontak kulit yang intens dengan bayi di trimester keempat kehamilan juga dapat membantu mengasah insting ibu dalam membaca kebutuhan bayi serta mendukung kelancaran proses menyusui!