Anies Copot Dirut PT TransJakarta Budi Kaliwono

29 Oktober 2018 17:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serah terima jabatan pengurus PT TransJakarta, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Serah terima jabatan pengurus PT TransJakarta, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti sejumlah direksi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berdasarkan hasil RUPS Luar Biasa. Pemberhentian dan penggantian direksi dilakukan sebagai upaya penyegaran dan meningkatkan pelayanan TransJakarta secara lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Posisi Direktur Utama PT TransJakarta yang sebelumnya dijabat oleh Budi Kaliwono, kini dipegang oleh Agung Wicaksono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta. Budi sendiri sudah menjabat sebagai Dirut sejak tahun 2016 lalu.
"Pergantian ini diharapkan untuk membuat sinergi yang lebih baik dalam pengintegrasian antarmoda yang berbasis jalan dan berbasis rel. Serta, untuk memperkuat sinergi antar BUMD dan menciptakan kaderisasi di dalam tubuh BUMD, sehingga memotivasi pegawai BUMD untuk memiliki kinerja lebih baik lagi ke depan," tulis rilis dari Pemprov DKI Jakarta, Senin (29/10).
Anies sudah menandatangani surat keputusan sejak Jumat (26/10) lalu, namun sertijab oleh para pemegang saham baru dilaksanakan hari ini. Selain mencopot Budi, Anies juga turut memberhentikan Komisaris PT TransJakarta Andri Yansyah.
ADVERTISEMENT
Sementara empat direksi baru PT TransJakarta yang diangkat Anies yakni Danang Parikesit sebagai Komisaris, Agung Wicaksono sebagai Direktur Utama, Welfizon Yuza sebagai Direktur Keuangan dan Achmad Izzul Waro sebagai Direktur Pelayanan dan Pengembangan.
Ditemui seusai acara sertijab, Agung mengungkapkan mendapat arahan dari Anies untuk mengembangkan sistem integrasi, baik di internal perusahaan hingga antarmoda transportasi di Jakarta. Hal itu difokuskan dalam rangka mewujudkan program terintegrasinya seluruh moda transportasi di ibu kota atau Jak Lingko.
"Utamanya adalah memang integrasi di internal TransJakarta sendiri. Kemudian yang kedua adalah integrasi operator-operator. Dan ketiga adalah integrasi antarmoda yang berbasis jalan dan berbasis rel. Berbasis rel berarti ada namanya MRT dan LRT nantinya," ungkap Agung di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Agung mengungkapkan proses seleksi dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap seluruh direksi BUMD.
"Kami semua menjalani sebuah assessment lagi, menjalani sebuah seleksi. Kalau saya sendiri, seingat saya waktu itu di bulan Mei 2018, kami semua ada proses gitu ya. Sampai diwawancara oleh panitia seleksi," jelas dia.
Serah terima jabatan pengurus PT TransJakarta, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Serah terima jabatan pengurus PT TransJakarta, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)
Di kesempatan yang sama, Budi mengucapkan selamat bertugas kepada Agung. Ia berharap PT TransJakarta dibawah kepemimpinan Agung dapat mencapai target jumlah penumpang yang lebih tinggi.
"Jadi mudah-mudahan nanti dengan Pak Agung, tahun depan bisa 300 juta (penumpang). Dan itu mestinya dengan ada MRT, dengan LRT, integrasi yang ada, 300 juta itu bukan angka yang mustahil. Kita believe sebenarnya kita pasti bisa," kata Budi.
Selain PT TransJakarta, Anies juga merestrukturisasi direksi PT MRT Jakarta. Selain memberhentikan Agung, ia juga mengangkat Mukhtasor sebagai Komisaris, Muhammad Effendi sebagai Direktur Operasional dan Pemeliharaan, dan Ghamal Peris sebagai Direktur Pengambangan dan Dukungan Bisnis.
ADVERTISEMENT
Kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta pada PT TransJakarta adalah mayoritas yaitu sebesar 99,62 persen, sedangkan 0,38 persen dimiliki oleh PT Jakarta Propertindo. Sementara itu, kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta pada PT MRT Jakarta adalah mayoritas yaitu sebesar 99,99 persen, sedangkan 0,01 persen dimiliki oleh PD Pasar Jaya.