Aras yang Hidup Tanpa Listrik Ajari 6 Anaknya Baca Tulis dengan Rumput

9 Mei 2018 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah keluarga Aras (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah keluarga Aras (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
ADVERTISEMENT
Memiliki keterbatasan finansial tidak membuat Muhammad Aras Arifin menjauhkan keenam anaknya dengan ilmu pengetahuan. Aras, panggilan pria berusia 45 tahun itu, memberi pelajaran untuk anak-anaknya dengan memanfaatkan alam.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan (kumparan.com), Aras menceritakan dirinya memanfaatkan tumbuhan untuk mengenalkan anak-anaknya dengan huruf. Aras menanam rumput dengan membentuk rumput tersebut dengan bentuk alfabet.
"Ya bisanya seperti ini aja, pakai alam aja ngenalin anak huruf biar bisa baca, walaupun belum pada sekolah," ujar Aras kepada kumparan, Senin (8/5).
Selama 11 tahun Aras hidup bersama istrinya, Yulianti, dan keenam anaknya. Mereka adalah Raja Wahyu Arifin, Rizki Amelia, Maharani Gipti, Bintang Erlangga Sapta Hadi, Dewa Alam Samudra dan Dewi Cipta Negara.
Anak pertama dan kedua Aras yang berusia 10 dan 9 tahun tidak bersekolah. Menurut Aras, Wahyu, putra pertamanya sempat mendapat pesan dari neneknya yang tak lain adalah ibu kandung Aras sebelum meninggal, bahwa Wahyu tidak boleh sekolah sebelum tanah milik orang tuanya dibebaskan.
ADVERTISEMENT
"Iya dulu si Wahyu dapat pesan dari mbahnya untuk tidak sekolah sebelum tanah milik mbahnya diterangkan pemerintah," ucapnya.
Muhammad Aras Arifin (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Aras Arifin (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
Meski mendapatkan pesan dari orang tua untuk tidak sekolah terlebih dahulu, Aras sebenarnya sempat mencoba mendaftarkan anak pertamanya ke salah satu sekolah namun ditolak karena Aras tidak memiliki KTP dan Kartu Keluarga.
Aras pun langsung mencoba membuat KTP dan KK di kantor kelurahan, namun ia ditipu oleh salah satu pegawai kelurahan. Aras menyebutkan ia sudah membayar Rp2 juta namun tidak mendapatkan KTP dan KK tersebut.
Kini, ketika kisah kehidupan Aras dan keluarganya tersebar di media sosial, salah satu LSM di Tangerang yang bernama Gerak membantu Aras untuk membuatkan KTP dan KK agar anak-anaknya bisa mendaftar sekolah.
ADVERTISEMENT
"Iya belum lama ini mereka membantu, udah ada KTP dan KK-nya sekarang," ujarnya.
Setelah mendapatkan KTP dan KK, Aras mengaku saat ini belum mau mendaftarkan anaknya ke sekolah karena teringat omongan orang tuanya.
Ketika kumparan bertanya kepada Wahyu, anak pertama Aras, ia juga menyebutkan belum ingin sekolah karena pesan dari nenek dan kakeknya untuk diberikan status yang jelas terhadap tanah milik keluarganya.
"Mbah dulu bilang sebelum tempat ini terang saya enggak boleh sekolah, tapi bapak sudah ngajarin huruf dari alam, tanaman yang bapak tanam," ujar Wahyu.