news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bachtiar Nasir soal TGB Dukung Jokowi: Itu Ijtihad Politiknya

6 Juli 2018 2:31 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bachtiar Nasir usai pemeriksaan di polda. (Foto: Teuku Muhammad Valdy Arief/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bachtiar Nasir usai pemeriksaan di polda. (Foto: Teuku Muhammad Valdy Arief/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi memutuskan mendukung Presiden Joko Widodo agar melanjutkan kepemimpinannya selama 2 periode.
ADVERTISEMENT
Langkah tersebut mendapat tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya dari Ustaz Bachtiar Nasir. Bachtiar menganggap hal itu merupakan usaha atau ijtihad politik dari TGB.
“Ya itu ijtihad politik dialah,” kata Bachtiar di sela menghadiri konferensi dai dan ulama internasional di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Kamis, (5/7).
Bachtiar mengatakan, sikapnya soal keputusan TGB yang secara tiba-tiba mendukung Jokowi itu akan dijelaskan melalui konferensi pers yang akan ia gelar.
“Nanti, saya sudah rancang tulisan. Besok saya lepas,” ujar Bachtiar.
TGB diketahui masuk ke dalam tokoh yang direkomendasikan sebagai capres dan cawapres oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212. Namun nama Politikus Demokrat itu dicoret karena telah mendukung Jokowi.
Tuan Guru Bajang (TGB) di DPR. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tuan Guru Bajang (TGB) di DPR. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Merespons hal itu, Bachtiar enggan menjelaskannya lebih rinci. Sebab, ia merasa tak berhak untuk menjelaskan soal nama TGB yang masuk ke dalam bursa capres cawapres PA 212. “Saya kan enggak menentukan di situ,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, TGB mengaku, ia tegas mendukung Jokowi demi kemaslahatan bangsa dan umat.
"Men-support seorang pemimpin itu menurut saya tidak harus dikaitkan dengan deal-deal apa pun ya. Karena itu kan masalah kemaslahatan bangsa, masalah kemaslahatan umat, masalah objektivitas, akal sehat," kata Zainul Majdi kepada kumparan, Rabu (4/7).
Dia juga mengatakan, dukungannya kepada Jokowi merupakan sikap pribadi, bukan atas nama Partai Demokrat. "Sebagai pribadi, dukungan kepada Bapak Jokowi karena partai belum ada sikap apa pun," lanjut dia.