Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dubes China Bantah Adanya Penjara bagi Ribuan Muslim di Xinjiang
31 Mei 2018 9:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian membantah laporan soal adanya penjara bagi ribuan umat Islam di Xinjiang dan menyebutnya sebagai "berita palsu". Dia mengatakan, China memberikan kebebasan bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah dan keyakinan mereka.
ADVERTISEMENT
"Itu berita palsu. Laporan itu direkayasa," kata Xiao kepada kumparan, Rabu (30/5).
Xiao menanggapi pemberitaan Associated Press (AP) soal adanya penjara-penjara di Xinjiang bagi umat Muslim . Di penjara ini, mereka yang dituding terlibat separatisme atau kejahatan lainnya didoktrin untuk mencintai Partai Komunis.
Laporan AP ini merujuk pada pengakuan para mantan tahanan di penjara itu, salah satunya pria Kazakhstan bernama Omar Bekali. Dia mengaku dipenjara selama delapan bulan di penjara itu, disiksa dan kenyang dijejali propaganda Partai Komunis.
Xiao membantah pemberitaan tersebut. Dia mengatakan bahwa sebanyak 21 juta Muslim di China hidup harmonis dengan pemeluk agama lain, termasuk di Xinjiang.
"Muslim di China ada di bawah perlindungan hukum China, mereka hidup dengan harmonis," kata Xiao.
ADVERTISEMENT
Untuk membuktikan hal ini, kata Xiao, China mengundang umat Islam Indonesia untuk berkunjung menyaksikan sendiri keadaan Muslim di negara itu. Di antaranya yang pernah diundang adalah para pejabat Nahdlatul Ulama (NU).
Tidak disebutkan siapa nama pejabat NU yang dimaksud. Namun menurut Xiao, sudah tiga kali pejabat NU diundang ke China.
"Dia mengunjungi masjid dan berbicara dengan warga Muslim setempat," kata Xiao.
"Setelah mengunjungi China, melihatnya sendiri, dia mengatakan kepada saya bahwa Muslim di China bebas mempraktikkan agama mereka, kehidupan dan budaya mereka dilindungi," lanjut Xiao lagi.
Namun tentu saja, kata dia, semua warga China yang melanggar peraturan termasuk orang Muslim sekalipun akan dihukum.
"Tentu saja mereka yang melanggar hukum, siapapun Anda, apa agama Anda, Anda harus taat hukum. Seorang orang harus taat hukum," kata Xiao.
ADVERTISEMENT