Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Gunungkidul Siapkan Strategi Wisata ala Bali
19 November 2018 14:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Pembangunan Bandar Udara New Yogyakarta International Airport (NYIA) secara tidak langsung akan berdampak pada pariwisata di Kabupaten Gunungkidul. Musababnya, bandar udara itu dibangun di Kabupaten Kulon Progo yang lokasinya jauh dari kabupaten yang penuh dengan potensi wisatanya di Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti menjelaskan pihaknya telah mengantisipasi jauhnya bandara baru. Salah satu yang dilakukan adalah revitalisasi sejumlah destinasi wisata dan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur.
“Kami mengembangkan banyak destinasi yang barat ke timur, kami sifatnya revitalisasi destinasi," ujar Asti via sambungan telepon, Senin (19/11).
"Jadi destinasi yang sudah ada kami perbaiki, tingkatkan sarana dan prasarana yang sudah ada.”
Dinas Pariwisata, kata Asti, juga akan mengembangkan wisata ala Bali dengan membuat setiap destinasi di Gunungkidul menyerupai Kuta dan Nusa Dua.
“Kemudian dari (Pantai) Baron ke barat, kami lebih mengembangkan pariwisata yang lebih eksklusif," ujar Asti.
"Diibaratkan kalau (Pantai) Baron ke timur itu seperti Kuta-nya Bali, kalau dari (Pantai) Baron ke barat seperti Nusa Dua-nya Bali.” terangnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah yang melancong ke kawasan wisata Gunungkidul per-Oktober tahun ini baru mencapai 2,6 juta wisatawan. Padahal, target kunjungan yang diharapkan 3,5 juta orang selama tahun ini. Asti khawatir kunjungan orang yang pelesir ke Gunungkidul jauh lebih sedikit setelah NYIA dibuka.
Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu destinasi utama orang pelesir di Yogyakarta. Jaraknya cukup dekat dengan Bandar Udara Adi Sucipto dan juga Stasiun Yogyakarta.
Asti berharap pemerintah pusat segera menyelesaikan pembangunan jalur jalan lintas selatan. Jalur itu, kata Asti, merupakan penghubung wisatawan dari NYIA ke Kabupaten Gunungkidul.
"Saat ini memang belum selesai semuanya dari 72 KM baru 58 KM yang terbangun," ujar Asti. "Yang di ruas Gunungkidul (masih kurang), yang Bantul dan Kulon Progo sudah selesai malahan,” terangnya.
ADVERTISEMENT