Khashoggi Sebut MbS "Monster Pac-Man" dalam WhatsApp yang Disadap

Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. (Foto: REUTERS/Murad Seze)

Setahun sebelum Jamal Khashoggi tewas dibunuh, dia mengejek Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) dalam sebuah percakapan WhatsApp. Sayangnya, percakapan yang juga berisi rencana membentuk pasukan siber anti-MbS itu diduga telah disadap.

Khashoggi bercakap-cakap dengan aktivis pelarian dari Saudi yang tinggal di Montreal, Kanada, Omar Abdulaziz. Ada lebih dari 400 pesan WhatsApp dalam percakapan tersebut, seperti yang diberikan Omar kepada CNN, Senin (3/12).

Dalam salah satu percakapan, Khashoggi menggambarkan MbS seperti "Monster Pac-Man" ketika berbicara soal penahanan aktivis pengkritik pemerintah. Pac-Man adalah karakter game yang dimainkan dengan memakan musuh-musuhnya.

"Tirani tidak punya logika, dia suka kekerasan, penindasan, dan harus menunjukkannya. Dia seperti monster 'pac man', semakin banyak korban yang dia makan, semakin dia mau lagi," kata Khashoggi kepada Abdulaziz.

"Saya tidak akan terkejut jika penindasan bahkan menimpa mereka yang mendukungnya, lalu yang lain lagi dan yang lain lagi, dan begitu seterusnya," lanjut Khashoggi.

Percakapan antara Khashoggi dan Abdulaziz berlangsung antara Oktober 2017 hingga Agustus 2018. Hampir setiap hari mereka berbincang, merencanakan membentuk pasukan siber rahasia bernama "lebah siber".

Tujuan lebah siber adalah untuk merengkuh para pemuda di Saudi melalui Twitter dan mematahkan propaganda MbS terhadap warga negaranya. Mereka juga berencana membuat portal internet yang mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi.

Mohammed bin Salman. (Foto: Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

Khashoggi mengatakan kepada Abdulaziz untuk merahasiakan proyek mereka sembari dia menggalang pendanaan. Ketika uang telah terkumpul sebagian, Khashoggi mengatakan pemerintah Saudi telah mencium rencana mereka.

"Bagaimana mereka tahu?" kata Khashoggi.

"Pasti ada celah," kata Abdulaziz.

Kepada CNN, Abdulaziz mengatakan percakapan mereka berhasil disadap pemerintah Saudi menggunakan piranti lunak dari perusahaan Israel, NSO Group. Minggu lalu, Abdulaziz menggugat perusahaan asal Tel Aviv itu karena melanggar hukum internasional dengan menjual piranti lunak yang digunakan untuk melanggar hak asasi.

Jamal Khashoggi yang kerap menulis kritikan terhadap MbS di Washington Post tewas dibunuh dan dimutilasi di Konsulat Saudi, Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Sebanyak 5 orang pelaku terancam hukuman mati. Sementara itu, MbS dinyatakan tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.

"Diretasnya ponsel saya memainkan peran besar atas apa yang terjadi pada Jamal, dengan menyesal saya katakan itu. Perasaan bersalah ini membunuhku," kata Abdulaziz kepada CNN.