Mengungkap Rahasia di Balik Organisasi Freemasonry

8 Desember 2017 11:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Loji Organisasi Freemasonry. (Foto: Remy Gabalda/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Loji Organisasi Freemasonry. (Foto: Remy Gabalda/AFP)
ADVERTISEMENT
Sejumlah teori konspirasi dan kontroversi menghiasi sejarah Freemasonry sepanjang keberadaannya. Freemasonry telah lama dipandang sebagai organisasi bayangan dan dituduh ingin mengambil alih dunia.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini foto unggahan akun Facebook Cak Pato Made pada Kamis (7/12) yang menjadi sorotan warganet. Pasalnya, foto tersebut memperlihatkan bangunan tugu di depan kantor DPRD Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang hampir menyerupai "Tangga Tahapan Kedudukan" dalam konsep Organisasi Freemasonry.
Namun, masih banyak publik yang tidak tahu apa itu Organisasi Freemasonry dan bagaimana asal usulnya. Bagaimana sebenarnya seluk beluk organisasi tersebut?
Mengutip buku Heydanus berjudul 'Verschuivingen in Het Maçonnieke Landschap 1950-2005' (2006), kata Freemasonry merujuk pada simbolisasi dari pengertian pekerja keras yang mempunyai kebebasan berpikir. Kata mason berasal dari bahasa Prancis, maçon, yang berarti "tukang batu."
Anggota Freemasonry berkumpul dalam sebuah tempat yang disebut loji. Setiap berkumpul mereka wajib mengenakan apron Masonik, yang diyakini bahwa Freemasonry berevolusi dari pemahat batu.
Upacara Freemasonry. (Foto: Adalberto Roque/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Freemasonry. (Foto: Adalberto Roque/AFP)
The Grand Lodge of Ohio melansir, Freemasonry didirikan di London, Inggris pada 1717 bukan sebagai aliran agama, melainkan sebuah organisasi persaudaraan.
ADVERTISEMENT
"Anda melihat agama memiliki ritual, dalam Freemasonry juga ada ritual. Namun tidak ada rabi atau pendeta dalam bentuk apapun. Semua orang adalah pemikir bagi diri sendiri," jelas Profesor sejarah dari Universitas California Los Angeles, Margaret Jacob, sesuai dilansir CBS, Jumat (8/12).
Meskipun demikian, sejarawah Masonik, Brent Morris menegaskan bahwa Freemasonry tidak menerima penganut paham agnostik dan ateis.
"Ketika dimulai secara resmi pada 1717, banyak sejarawan percaya bahwa Freemasonry berusaha menjembatani kesenjangan antara Katolik, Protestan dan Yahudi dalam perang agama di Inggris saat itu. Namun mereka mengatakan 'Ini adalah kelompok bagi orang yang percaya bahwa Tuhan adalah pusat kehidupan, dan setuju bahwa Tuhan mewajibkan untuk berbuat baik.' Itu adalah konsep yang radikal, bahwa manusia dapat menyetujuinya dan melanjutkan hidup mereka," tutur Morris.
Master Mason dari Freemasonry. (Foto: Adalberto Roque/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Master Mason dari Freemasonry. (Foto: Adalberto Roque/AFP)
Seorang Grand Master --gelar kehormatan yang mengawasi yurisdiksi Masonik-- dari New York, James Sullivan, juga melarang keras keberadaan ateis dalam organisasinya.
ADVERTISEMENT
"Alasan kami ingin seseorang yang memiliki kepercayaan pada Tuhan ialah karena kami berkewajiban untuk menjadi orang baik, untuk mendukung persaudaraan umat manusia. Apabila Anda tidak percaya kepada Tuhan, maka kewajiban tersebut tidak akan berarti apapun," ujar Sullivan.
Sekalipun Freemasonry memercayai bahwa Tuhan adalah kreator alam raya, secara prinsip mereka mempunyai tiga pilar filosofi, yakni rasionalitas, ketuhanan dan etika.
Mengutip situs United Grand Lodge of England, Freemasonry mengajarkan pengetahuan diri serta peduli dengan nilai-nilai moral dan spiritual. Pada dasarnya, Freemasonry mengedepankan masalah kemanusiaan atau sekularisme. Selain itu, anggota Freemasonry menganggap sesamanya saudara karena mereka yakin akan kesetaraan, dan bekerja sama membuat "orang baik menjadi lebih baik."
Sejak kemunculannya, Freemasonry dibatasi hanya untuk laki-laki di atas usia 21 tahun. Akan tetapi, pada (7/11) BBC melaporkan terdapat kelompok Freemasonry perempuan di Inggris yang menamakan diri mereka, The Order of Women Freemasons.
ADVERTISEMENT
Di antara mayoritas perempuan berusia 50 tahun ke atas yang bergabung, ada sosok Roshni Patel yang telah bergabung selama 7 tahun dan kini dinobatkan menjadi Master Freemason.
Simbol Freemasonry. (Foto: Adalberto Roque/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Simbol Freemasonry. (Foto: Adalberto Roque/AFP)
Saat ini diestimasi ada 6 juta anggota di seluruh dunia. Di Amerika Serikat (AS) sendiri, terdapat kurang lebih 1,6 juta anggota. Sedangkan di Inggris terdapat sekitar 204.700 anggota, baik perempuan maupun laki-laki.
Ohio menjadi negara bagian yang memiliki keanggotaan Freemasonry terbesar di AS, dengan total 120 ribu dan 530 pondok lokal.
Tokoh-tokoh dunia yang tergabung dalam Organisasi Freemasonry di antaranya ialah Sir Winston Churchill, Sir Arthur Conan Doyle, Oscar Wilde, George Washington hingga Benjamin Franklin.