Penanggulangan Tsunami, Pemkab Serang Gelontorkan Dana Rp 4 M

24 Desember 2018 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kabupaten Serang, Banten, segera mengeluarkan dana tak terduga hingga Rp 4 miliar untuk penanggulangan bencana tsunami Selat Sunda. Dana terermasuk merehabilitasi rumah warga yang hancur akibat terjangan tsunami.
ADVERTISEMENT
"Kami akan gunakan secara maksimal dana tak terduga untuk merehabilitasi rumah-rumah yang hancur akibat tsunami ini. Insyaallah kami akan berupaya untuk pulihkan Kecamatan Anyer dan Cinangka semaksimal mungkin," kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/12).
Ratu Tatu menambahkan, setelah tsunami menerjang Anyer dan Cinangka, Pemkab Serang terus melakukan upaya-upaya penanganan koordinasi dengan berbagai pihak baik dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten, aparat TNI, kepolisian, serta relawan.
Pihaknya, kata Ratu Tatu, juga terbuka menerima bantuan dari masyarakat seperti selimut maupun makanan.
Kondisi Desa Cinangka Pasca Tsunami Anyer (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Desa Cinangka Pasca Tsunami Anyer (Foto: istimewa)
"Besar kecil bantuan kami ucapkan terima kasih, kami membuka posko di Koramil Cinangka dan kantor BPBD bagi yang ingin memberikan bantuan," ujarnya.
Ratu Tatu menyebut, bantuan untuk warga bisa disalurkan ke sejumlah posko antara lain di Posko BPBD Kabupaten Serang, baik di Cinangka maupun di kantor BPBD Serang serta Koramil Cinangka.
ADVERTISEMENT
"Kami bersinergi dengan aparat kepolisian, prajurit TNI, PMI, dan pihak-pihak lain untuk menampung dan menyalurkan bantuan," ujarnya.
Tsunami Selat Sunda yang menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung Selatan itu hingga kini menyebabkan 281 orang tewas, 1.016 luka-luka, 57 orang hilang, dan 11.687 orang mengungsi.
Selain itu sebanyak 611 rumah, 69 hotel/vila, 60 warung/toko, dan 420 perahu rusak akibat terjangan tsunami pada Sabtu (22/12) malam.