Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Persaingan Merebut Kursi Ketum Pemuda Muhammadiyah
27 November 2018 20:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Bursa calon Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah kali ini berbeda dengan pemilihan sebelumnya. Persaingan ketat antarcalon hingga sejumlah kasus seperti dugaan penyelewengan dana Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia 2017 mencuat jelang Muktamar yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
ADVERTISEMENT
Selain itu, isu dugaan dukungan dari Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah saat ini, Dahnil Anzar Simanjuntak ke salah satu calon, yaitu Ahmad Fanani, juga menjadi bumbu persaingan. Terlebih Dahnil adalah juru bicara Prabowo-Sandi.
Ahmad Fanani saat ditanya soal isu tersebut tidak mengamini dan juga tak menepisnya. Dia hanya mengatakan sangat terhormat jika mendapat dukungan dari rekannya dan sejumlah pengurus Pemuda Muhammadiyah yang ada di daerah.
"Yang jelas, saya ya yang punya suara teman pimpinan wilayah dan pimpinan daerah," ujar Fanani, Senin (26/11). "Kalau Bang Dahnil, teman-teman pimpinan pusat, teman-teman pimpinan wilayah, dan pimpinan daerah yang mendukung, saya merasa terhormat bisa dipercaya."
Sementara, terkait adanya pihak internal organisasinya yang sengaja melaporkan dugaan penyelewengan dana Apel dan Kemah untuk menggembosi suaranya di Muktamar, Fanani enggan berspekulasi. Dia memilih tak ambil pusing.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak mau berspekulasi karena polisi juga tidak mau membuka itu ya biarlah saya tidak mau berspekulasi dan menuduh orang,” katanya.
Fanani mengatakan akan fokus pada pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah yang digelar Rabu (28/11) pagi. Dia juga mengklaim telah mendapat dukungan dari 15 pimpinan wilayah. Dengan kata lain, Fanani mengaku dirinya adalah salah satu calon terkuat dari 6 calon yang ada di bursa pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.
Selain Fanani, calon kuat lainnya adalah Sunanto. Sunanto sebelum Muktamar sudah gencar mempromosikan visi dan misinya untuk terpilih sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Salah satu calon, yaitu Muhammad Sukron , bahkan mengalihkan dukungannya kepada Sunanto.
Dengan dukungan tersebut, persaingan akan semakin ketat. Sebab Cak Nanto, sapaan Sunanto, memiliki tambahan dukungan dari suara Sukron. Cak Nanto juga merupakan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR).
ADVERTISEMENT
Satu calon lainnya adalah Ahmad Labib. Labib saat ini bergabung dengan salah satu partai peserta pemilu 2019. Di Muktamar ini, dia memutuskan membuat koalisi dengan Andi Fajar Asti dan Faisal. Dengan kata lain, dari enam kandidat, dua di antaranya adalah memilih berkoalisi. Sehingga, membentuk tiga kekuatan yang akan bertarung memperebutkan posisi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.