Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Rabithah Alawiyah: 'Habib' Bukan untuk Kebanggaan, tapi Tanggung Jawab
17 Desember 2018 0:12 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Umar Sumaith, menceritakan bagaimana gelar habib yang berkaitan dengan proses penyebaran Islam masuk ke Indonesia.
"Habib berasal dari asalnya, dari keturunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam lewat cucunya Sayyidina Husein yang masuk ke Indonesia. Karena Sayyidina Hasan masuknya kebanyakan ke arah Afrika Utara," ucap Habib Zen saat milad ke-90 Rabithah Alawiyah di Hotel Aston TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (16/12).
"Itu dikatakan panggilannya Syarief, kalau yang Husein dikatakan Sayyid, tapi dengan waktu akhir-akhir ini lebih populer khususnya di Indonesia dikatakan habib," lanjut dia.
Habib Zen kemudian mengomentari mengenai segelintir orang di Indonesia yang memiliki gelar habib. Ia mengakui orang-orang yang dipercayakan untuk menyandang gelar habib karena memang mereka keturunan rasul.
Akan tetapi, ia menyayangkan jika ada orang yang mengaku dirinya habib , padahal sama sekali tidak memiliki keturunan rasul.
ADVERTISEMENT
"Yang ngaku-ngaku habib kami prihatin, karena biar bagaimana kalau di Rabithah dia akan ketahuan apakah dia itu habib benar. Karena ada silsilahnya yang dicek, diteliti segala macam akan terlihat apakah dia itu hanya mengaku-ngaku atau benar," ungkap Habib Zen.
Menurut Habib Zen, memiliki gelar habib bukanlah perkara mudah. Sebab, ada tanggung jawab yang harus dijalankannya sebagai keturunan dari Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam.
"Bagi kita ini menjaga nasab (keturunan), ini bukan untuk kebanggaan tidak. Hanya untuk mengatakan Anda mempunyai tanggung jawab yang besar, karena Anda ini keturunan dari rasul jadi tanggung jawabnya besar. Bukan untuk bangga-banggaan, bukan untuk privilage yang lebih," tutup dia.