Sering Menghina Pastor, Duterte Akan Didemo Ribuan Umat Nasrani

25 Januari 2019 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rodrigo Duterte (Foto: REUTERS/Erik De Castroe)
zoom-in-whitePerbesar
Rodrigo Duterte (Foto: REUTERS/Erik De Castroe)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ribuan umat Katolik dan Protestan dilaporkan akan melakukan aksi massa besar-besaran pada Jumat (25/1) di Manila. Mereka akan memprotes sikap permusuhan Presiden Rodrigo Duterte terhadap para pemuka agama Nasrani.
ADVERTISEMENT
Diberitakan South China Morning Post, aksi ini telah direncanakan sejak 12 Januari lalu oleh kelompok aktivis Promotion of Church People’s Response. Mereka mengatakan, aksi ini adalah puncak dari ketidakpuasan gereja terhadap kepemimpinan Duterte.
Rencananya aksi ini akan diikuti oleh mahasiswa dari 200 sekolah Katolik di Manila.
Sejak memimpin pada 2016, Duterte melancarkan serangan lisan terhadap Gereja Katolik Roma dan para pemukanya. Pada Pastor diketahui kerap mengkritik kebijakan anti-narkoba Duterte yang telah menewaskan 5.000 orang.
Pada Juni tahun lalu, Duterte yang dikenal kerap marah ketika pidato menyebut Tuhan "bodoh" di acara televisi. Pada November, dia mengatakan menyebut pastor "idiot" dan mengajak warga agar tidak usah bersedekah ke gereja.
Bahkan pada Desember lalu, Duterte dianggap sudah kebablasan ketika bicara: "Para pastur kalian miliki, bunuh mereka. Mereka orang bodoh yang tidak berguna. Yang mereka bisa hanya mengkritik."
ADVERTISEMENT
Retorika kebencian dan penistaan Duterte terhadap pemuka Katolik yang sudah berlangsung lama disebut memicu pembunuhan terhadap tiga pastor pada 2017 lalu.
Aksi protes yang digelar kali ini mendesak Duterte menghentikan permusuhannya yang membahayakan nyawa pemuka Katolik.
"Ketika Presiden secara terbuka menyerukan publik melakukan kekerasan terhadap pemimpin gereja tanpa alasan yang jelas, kami harus mengirim pesan bahwa hal itu tidak bisa diterima," kata Mary John Mananzan, biarawati aktivis gereja yang pernah terlibat dalam protes menentang kepemimpinan diktator Ferdinand Marcos.