Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tujuh Jam Serbuan Militan ke Kantor Pemerintah Kabul, 28 Orang Tewas
25 Desember 2018 10:04 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 28 orang tewas dalam serbuan militan ke kantor pemerintahan di Kabul, Afghanistan . Baku tembak antara militan dan pasukan keamanan itu berlangsung selama tujuh jam.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, serangan tersebut berakhir pada Senin malam (24/12). Kebanyakan yang tewas adalah pegawai negeri sipil, sisanya adalah seorang polisi dan tiga orang pelaku penyerangan. Lebih dari 20 orang terluka dalam teror tersebut.
Serangan militan dimulai pada Senin sore ketika pengebom meledakkan diri di luar gedung Otoritas Nasional untuk Keluarga Martir dan Penderita Difabel itu. Setelah bom tersebut, para militan langsung masuk ke bangunan, menyandera pada pekerja.
Tentara Afghanistan terlibat pertempuran sengit di bangunan tersebut. Mereka menyisir satu per satu lantai untuk menyelamatkan 350 orang pegawai di dalamnya. Sumber keamanan setempat kepada Reuters mengatakan, tentara harus ekstra hati-hati dalam operasi itu karena banyak warga sipil di dalam gedung.
Seorang pekerja mengatakan, para pegawai mengunci diri di dalam kantor setelah mendengar suara ledakan dan tembakan. Dalam peristiwa itu, lantai dua gedung terbakar.
ADVERTISEMENT
Suara ambulan meraung-raung sepanjang malam tersebut, bolak-balik mengantarkan korban tewas dan terluka ke rumah sakit.
Belum ada kelompok bersenjata yang mengklaim bertanggung jawab. Namun serangan ke kantor pemerintah Afghanistan biasa dilakukan oleh Taliban yang ingin menggulingkan pemerintahan yang mereka anggap pro-Barat.
Perang dengan Taliban telah berlangsung selama 17 tahun di Afghanistan sejak invasi Amerika Serikat usai tragedi 9/11. Presiden Donald Trump berencana mengakhiri keterlibatan AS di negara tersebut dengan menarik sekitar 5.000 dari 14 ribu tentara mereka di Afghanistan .