Tujuh Kandidat Berebut Kursi PM Inggris, Mengaku Bisa Tuntaskan Brexit

26 Mei 2019 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boris Johnson, salah satu kandidat perdana menteri Inggris. Foto: dok. Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Boris Johnson, salah satu kandidat perdana menteri Inggris. Foto: dok. Reuters
ADVERTISEMENT
Perebutan kursi perdana menteri Inggris yang akan ditinggalkan Theresa May semakin sengit. Sejauh ini telah tujuh orang tokoh Partai Konservatif yang menyatakan masuk bursa pemilihan.
ADVERTISEMENT
May pada Jumat lalu menyatakan akan mundur dari kursi PM per 7 Juni mendatang. Dia mengaku gagal menyelesaikan perkara Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit.
May beranggapan bahwa Inggris harus keluar dari Uni Eropa sesuai mandat referendum, namun tetap harus berada di bawah regulasi dagang Eropa. Hal ini ditolak mayoritas anggota parlemen dari partainya yang ingin Inggris keluar total dan tidak tersangkut lagi dengan peraturan Uni Eropa.
Theresa May. Foto: Reuters/Toby Melville
Total, tiga kali rencana May ditolak dalam voting di parlemen. Masalah ini memicu perpecahan di tubuh Partai Konservatif. Akibatnya, tenggat waktu Brexit pada 29 Maret diperpanjang hingga 31 Oktober. Uni Eropa sementara itu semakin tidak sabar dan menolak menegosiasi ulang.
ADVERTISEMENT
Tujuh tokoh Partai Konservatif telah mengajukan diri untuk menggantikan May, mereka adalah: Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Inggris saat ini Jeremy Hunt, Menteri Pembangunan Internasional Rory Stewart, bekas Menteri Pensiun Esther McVey, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, Bekas Menteri Brexit Dominic Raab, dan Ketua parlemen Andrea Leadsom.
Dominic Raab, kandidat PM Inggris. Foto: AFP/ADRIAN DENNIS
Diperkirakan jumlah kandidat PM akan semakin banyak di hari-hari ke depan. Mereka semua mengaku bisa mengatasi masalah Brexit dan menyatukan suara partai. Mereka akan disaring kembali menjadi hanya tinggal dua dan pemenangnya dipilih pada 10 Juni.
Salah satu calon kuat PM pengganti May adalah Boris Johnson. Dia adalah pendukung Brexit tulen yang ingin Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa ada kesepakatan apapun.
ADVERTISEMENT
"Kita akan meninggalkan UE pada 31 Oktober, dengan atau tanpa kesepakatan," kata Johnson.