UGM: Pembakar Ijazah Merupakan Alumni Kami

14 November 2018 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alumni Bakar Ijazah UGM. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Alumni Bakar Ijazah UGM. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengonfirmasi bahwa pelaku pembakaran ijazah merupakan alumninya. Hal tersebut diungkapkan Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, Rabu (14/11).
ADVERTISEMENT
“Menurut data kami itu (pembakar ijazah UGM di video) memang iya benar alumni UGM,” kata Iva Ariani.
Seperti diketahui dalam video tersebut tampak seorang pria membakar ijazah UGM dengan nama Arfiantriono Hartoadi. Pihak kampus pun menyesalkan kejadian ini, hanya saja kampus tetap menyerahkan hal tersebut ke masing-masing individu.
“Yang jelas kita menyesalkan tapi keputusan kan ada di tangan yang memegang ijazah jadi kita serahkan saja,” lanjut dia.
Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Meski sudah membenarkan bahwa yang bersangkutan merupakan alumni UGM, Iva mengaku belum mengetahui detail soal jurusan maupun angkatan alumni tersebut.
“Saya belum tahu detailnya tapi yang bersangkutan memang benar alumni UGM,” ucap Iva.
Iva juga menjelaskan bahwa UGM tidak akan membawa hal ini ke ranah hukum. Sebelumnya sebuah video pembakaran ijazah yang dilakukan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) viral di grup-grup Facebook.
Kampus UGM di Yogyakarta. (Foto: Dok. Dwita Komala Santi)
zoom-in-whitePerbesar
Kampus UGM di Yogyakarta. (Foto: Dok. Dwita Komala Santi)
Dalam video tersebut tampak ijazah bertuliskan nama Arfiantriono Hartoadi. Sebelum membakar ijazah, pria tersebut sempat megutarakan kekecewaannya pada UGM.
ADVERTISEMENT
“Lihat, aku alumni UGM dan aku malu,” bebernya.
Setelah itu, kumparan menelusuri akun Facebook yang bersangkutan yang diketahui memiliki akun dengan nama Arfian Triono Hadi. Dari percakapan di kolom komentar ia menyebut dirinya kecewa dengan sikap UGM terkait penanganan kasus dugaan pemerkosaan saat KKN di Pulau Seram Maluku 2017 lalu.
“Mereka akan lebih malu kalau tahu aku kuliah di kampus yang menyepelekan kasus perkosaan mahasiwanya sendiri,” ujarnya menjawab pertanyaan netizen soal dirinya dianggap tidak menghargai orang yang sudah membiayai kuliah dirinya.