Ustaz Somad Soal Ceramah Terkait Patung Salib: Saya Tidak Salah

Suasana salat jenazah ibu Ustaz Abdul Somad di Asahan, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa

Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali menanggapi sejumlah pelaporan terhadap dirinya yang diduga menghina patung salib saat berceramah.

"Saya berceramah dalam masjid, di tengah orang Islam orang bertanya tentang patung, saya jawab menurut hadis Nabi, dilaporkan," ujar Ustaz Abdul Somad di hadapan ribuan umat Islam yang menghadiri tausiahnya di Masjid Agung Medan, Sumut, Selasa (20/9).

Ustaz Abdul Somad mengatakan meskipun dirinya dilaporkan oleh berbagai pihak, tidak akan menyurutkan dirinya untuk berdakwah.

"Kalau diturutkan susah hati, tak sanggup ceramah. Apa nggak susah hati, nama awak udah masuk Mabes. Kenapa lancar saja ustaz ceramah sekarang? Macam nggak ada masalah saja kami tengok? Karena semangat orang orang saleha kita pun ikut bersemangat," ujar ustaz kelahiran Asahan, Sumut, ini.

Menurut Ustaz Abdul Somad, semangat itu didapat dari para jemaah yang selalu salat berjemaah dan zikir berjemaah.

" (Itu) untuk membangkitkan semangat, datang setan menggoda datang hantu melemahkan jiwa, usir dengan takbir," ujar Ustaz Abdul Somad.

Atas peristiwa yang menjeratnya, Ustaz Abdul Somad meminta semua pihak tidak terpancing . Hal itu dikatakannya saat seorang jemaah bertanya "Apakah kami boleh berjihad membela ustaz?"

"Saya sebagai warga negara yang baik, saya tidak melakukan kesalahan, maka orang yang pakar hukum pengacara akan melihat apakah Abdul Somad melangggar pengajian di ruang tertutup?" ujar Ustaz Abdul Somad

"(Saya) Menjawab pertanyaan di tengah umat Islam, menjelaskan akidah umat, bukan di TVOne bukan di televisi, bukan di tanah lapang, bukan menghujat dan mencela orang. Maka kita bersikap adil, saya tidak mau melibatkan orang banyak," ujar Ustaz Abdul Somad.

Sebelumnya, UAS juga telah memberikan klarifikasi dalam ceramahnya di masjid di Simpang Kelayang, Riau, pada 17 Agustus 2019. Dia menjelaskan bahwa pernyataannya dalam rangka menjawab pertanyaan jemaah yang mengikuti pengajian Subuh di sebuah masjid di Pekanbaru, Riau, tiga tahun lalu.