Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pasca hengkang dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Maret tahun lalu, bisnis KIA seakan morat-marit.
ADVERTISEMENT
Penjualannya kini tidak lagi dilampirkan dalam laporan bulanan Gaikindo. Terakhir, distribusi wholesales mobil-mobil KIA terjadi pada Januari hingga April 2018 sebesar 122 unit.
Selebihnya sepanjang tahun 2017 distribusinya di angka 837 unit disusul tahun 2016 sebanyak 1.442 unit.
Mencoba bangkit dari penjualan yang terus merosot, bisnis Kia Indonesia kini diambil alih oleh Indomobil Group. Sayangnya General Manager Marketing PT Kia Mobil Indonesia (KMI) Ridjal Mulyadi enggan berkomentar soal kelanjutan bisnis perusahaannya itu.
"Kami belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut," ungkap Ridjal kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Namun Direktur Indomobil Group, Bambang Subijanto membenarkannya. Jelasnya, bisnis akan berjalan bukan di bawah naungan KMI. Ada perusahaan baru yang akan dinahkodai Indomobil.
ADVERTISEMENT
"Memang Indomobil tertarik dengan bisnis KIA dan kami membuat satu company baru joint venture Kreta Indo Arta. Namun begini, nanti pada saatnya kami umumkan, karena sedang urus perizinan dan segala business agreement," jelas Bambang usai Press Conference GIIAS di Jakarta, Selasa (2/7).
Business agreement yang dimaksud adalah legalitas pembentukan usaha patungan PT Kreta Indo Artha. Hal itu tertuang dalam surat keterbukaan informasi PT Indomobil Sukses Internasional yang ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia yang terbit 21 Mei lalu.
Dalam surat itu, PT Indomobil Sukses Internasional dengan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya membentuk usaha patungan seperti disebutkan Bambang.
Tercatat nilai transaksi atau modal keduanya mencapai Rp 100 miliar dengan besaran Rp 25 miliar yang baru disetorkan. Komposisinya, 60 persen atau Rp 15 miliar dari Indomobil dan 40 persen atau 10 miliar dari Sarimitra Kusuma Ekajaya.
Adapun, dari laporannya tertulis tujuan pembentukan usaha patungan untuk menjalankan usaha perdagangan kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan menggunakan merek KIA.
ADVERTISEMENT
Kemudian bagi Indomobil Group, dapat meningkatkan kinerja usaha dengan menambah merek kendaraan bermotor yang ditawarkan ke konsumen lewat merek KIA.
"Mobil Korea punya potensi di Indonesia, dan KIA sendiri sudah punya nama, jadi ketika ditawarkan, kami tertarik dan kami akhirnya pertimbangkan," tambah Bambang.
Dengan portofolio ini, bisnis Indomobil bertambah dari sebelumnya memiliki saham atas beberapa merek pabrikan roda empat, meliputi Suzuki, Nissan-Datsun, Hino, Volkswagen, dan Audi.