Belajar dari Kecelakaan Akibat Mengenakan Jas Hujan Ponco

13 November 2018 17:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Bawa Jas Hujan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Bawa Jas Hujan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pengendara motor dan pemboncengnya sewajarnya mengenakan jas hujan model setelan alias potongan atas-bawah saat berkendara di musim hujan. Bukan model jas hujan ponco atau terusan yang secara tidak sadar bisa membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
ADVERTISEMENT
Seperti terlihat pada video yang di unggah di media sosial baru-baru ini memperlihatkan seorang pembonceng wanita terjatuh akibat jas hujan ponco tersangkut pada komponen penggerak motor.
Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai, hal tersebut sudah sering terjadi dan harus menjadi perhatian khusus agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Jadi ini merupakan insiden klasik yang sering terjadi dan harus ditanggapi serius oleh stake holder serta pengendara motor khususnya," ujar Jusri saat dihubungi kumparanOTO, Selasa (13/11).
Menurutnya, jas hujan ponco tidak cocok untuk digunakan sebagai pakaian berkendara baik untuk pengendaranya maupun si pembonceng. Jas hujan ponco hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki atau siapa saja yang tidak mengendarai kendaraan.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya para pengendara motor kenakan jas hujan model baju dan celana agar handling lebih leluasa juga memaksimalkan gerak bebas saat berkendara.
Melipat jas hujan (Foto: Aditya Niagara)
zoom-in-whitePerbesar
Melipat jas hujan (Foto: Aditya Niagara)
Untuk menghindari jatuhnya pengendara motor akibat jas hujan model ponco, Jusri merekomendasikan tiga hal sebagai berikut:
1. Pilih jas hujan yang ukurannya ideal
Jusri berpendapat untuk selalu gunakan jas hujan yang ukurannya ideal. Dalam artian tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
"Gunakan jas hujan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu sempit, usahakan jangan terlalu gombor juga, mengingat material komponen yang kelebihan tersebut bisa mempengaruhi kestabilan atau hilang kendali karena bagian terurai bisa masuk sistem penggerak roda seperti rantai, gear, atau jari-jari dan bahkan shockbreaker," tambah Jusri.
Ilustrasi pengendara motor saat hujan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengendara motor saat hujan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
2. Kenakan jas hujan model setelan (atas-bawah) yang juga memiliki warna mencolok
ADVERTISEMENT
"Pilih warna jas hujan setelan yang mencolok seperti putih, kuning, atau oranye ketimbang warna gelap karena untuk memudahkan visibilitas pengendara lain karena saat hujan ditambah badain umpama gelap pastikan ada scotlight yang menunjukkan keberadaan kita," jelas Jusri.
3. Jangan lepas sepatu, sebaiknya kenakan mantel khusus sepatu agar sepatu terlindungi dari basah air hujan
Menurut Jusri, hindari penggantian sepatu dengan menggunakan alas kaki berupa sandal jepit. Karena apabila sewaktu-waktu terpeleset, cedera kaki akan lebih besar apabila hanya menggunakan sandal jepit.