Cara Sederhana Agar Ban Kendaraan Berumur Panjang

10 Agustus 2018 17:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjung melihat ban kendaraan yang dipajang di booth pameran di GIIAS 2018, ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung melihat ban kendaraan yang dipajang di booth pameran di GIIAS 2018, ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Salah satu komponen pada mobil yang berperan penting adalah ban. Komponen yang harusnya mendapatkan perhatian ekstra ini celakanya sering kali luput dari pengawasan kita.
ADVERTISEMENT
Padahal dengan rutin menjaga atau merawat ban kendaraan, umumnya ban memiliki umur pemakaian yang lebih panjang ketimbang pemilik yang jarang atau bahkan tidak pernah memperhatikan ban kendaraannya.
"Ban itu kan melingkar, kemudian dipakai di tempat yang kotor, jangan remehkan barang seperti itu yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan," jelas GM Sales Planning and Administration PT Sumi Rubber Indonesia (Ban Dunlop), Hendra Himawan, beberapa waktu lalu di ICE BSD City, Tangerang.
Selain itu, Hendra juga menjelaskan setiap pemilik kendaraan wajib memeriksa rutin ban mobil atau motornya guna memastikan keselamatan saat berkendara juga memperpanjang umur pemakaian ban.
Hendra Himawan - PT Sumi Rubber Indonesia (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Hendra Himawan - PT Sumi Rubber Indonesia (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
"Untuk keselamatan dan ban lebih awet, selalu lakukan pengecekan ban secara rutin. Pertama cermati permukaan bannya ada keretakan atau tidak, kedua cek tekanan angin ban secara berkala," tambah Hendra.
ADVERTISEMENT
Adapun soal keretakan padap permukaan ban ini tidak melulu soal panas matahari yang membuatnya getas atau akibat menghantam lubang jalan, namun perilaku pemiliknya yang kadang melebihkan tekanan angin bannya. Hal ini membuat temperatur dan tekanan di dalam ban semakin tinggi yang membuatnya retak.
Mengukur tekanan ban (Foto: dok. Anglocelt)
zoom-in-whitePerbesar
Mengukur tekanan ban (Foto: dok. Anglocelt)
Menurut Hendra, tekanan angin memegang peran penting soal keawetan ban. Kondisi ban yang kelebihan atau kekurangan angin akan membuat keausan ban tidak merata, selain itu juga berdampak pada posisi kaki-kaki yang tidak presisi. Jadi sudah semestinya ban diisi tekanan angin yang sesuai.
Tidak kalah penting, pastikan kembangan ban bersih alias tidak ada material yang menempel.
"Cek juga alur ban, bersihkan material yang menempel atau terselip di sela-sela alur ban, karena lama-kelamaan bisa merobek permukaan ban secara tidak disadari," ujarnya.
Tapak ban (Foto: Wikimedia Commons )
zoom-in-whitePerbesar
Tapak ban (Foto: Wikimedia Commons )
Selain beberapa langkah yang harus diperhatikan di atas, Hendra juga menjelaskan bila perilaku mengemudi juga berpengaruh soal keawetan ban.
ADVERTISEMENT
"Cara mengemudi kalau sering berkendara dalam kecepatan tinggi atau stop and go-nya banyak itu juga berpengaruh sama keausan bannya, masing-masing punya lifetime-nya," tutup Hendra.