Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dua Tahun Lagi, Mobil Daihatsu di Indonesia Pakai Transmisi CVT
10 Maret 2019 11:45 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil survey PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di lima kota dengan melibatkan 2.000 responden, yang dilakukan dua kali dalam satu tahun, kesadaran konsumen mereka terkait transmisi otomatis dengan sistem Continous Variable Transmission (CVT) masih kecil.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, jumlahnya terus mengalami peningkatan. Bahkan diprediksi, sekitar dua tahun lagi, Daihatsu diperkirakan sudah merealisasikan transmisi kekinian tersebut di Indonesia --khususnya buat mobil LCGC dan LMPV.
“Sedang kami survey, sekarang sudah lebih baik awareness mereka, sebelumnya orang cuma tahu AT dan MT, CVT apa sih itu kurang terlalu tahu. Padahal CVT bukan hanya sekedar transmisi otomatis tapi juga lebih irit,” ujar Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM beberapa waktu lalu.
Walaupun kesadaran meningkat, tapi angkanya masih belum cukup realistis untuk bisa memproduksi CVT di Indonesia. Amelia sendiri menargetkan setidaknya ada 10 persen yang sadar, baru Daihatsu mulai menghadirkannya.
“Kalau kami mau buat itu minimal ada 10 persen lah masyarakat aware. Karena bila tidak, belum terlalu menarik, jualan sedikit sekali --sehingga harga tidak kompetitif. Saya prediksi sekitar dua tahunan ya,” kata Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Konsekuensi CVT
Pradipto Sugondo, Research & Development Executive Officer PT ADM mengiyakan, kalau penggunaan CVT di Indonesia tentu feasibel atau layak. Namun ada beberapa konsekuensi yang mesti dipahami masyarakat juga.
“Pasalnya CVT ini teknologinya relatif lebih baru. Memang pengguna mobil akan lebih nyaman, dan mungkin bisa menikmati rasio gigi yang lebih rapat, karena bisa dibagi lebih banyak. Namun dari segi maintenance itu harus lebih bersih, bengkelnya harus mengerti, kalau ada kesalahan perawatan maka lifetime-nya akan lebih pendek,” kata Pradipto.
Selain itu, konsekuensi lainnya juga ada dari sisi harga dan perilaku berkendara, selain dari perubahan perawatan. Namun, bila memang market atau pasar sudah menginginkan CVT, Daihatsu pasti menyediakannya.
ADVERTISEMENT
“Iya tentu permintaan pasar dahulu, karena tanpa pasar kita cuma jadi seniman saja, membuat mobil tapi tidak ada yang beli. Jadi pasar dahulu yang harus menunjukkan animonya, maka itu akan menjadi pekerjaan rumah R&D --untuk merealisasikannya,” ucapnya.