Mati Listrik Massal Ganggu Produksi Mobil dan Motor

6 Agustus 2019 11:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi produksi di pabrik Daihatsu. Foto: Nikkei
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produksi di pabrik Daihatsu. Foto: Nikkei
ADVERTISEMENT
Proses produksi di sejumlah pabrik otomotif terdampak akibat insiden mati listrik yang terjadi pada 4-5 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, pemadaman listrik memang tidak secara langsung berpengaruh ke aktivitas pabrik Karawang dan Sunter. Hanya saja, kejadian itu memengaruhi aktivitas produksi mitra pemasok komponen ADM.
“Ada yang tak bisa bisa beroperasi --perusahaan pemasok untuk Daihatsu. Karena itu bisa jadi akan ada kendala produksi jika supplier tidak bisa memasok part ke pabrik ADM,” kata Amelia saat dihubungi kumparan.
Daihatsu Xenia Sport di GIIAS 2019 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
ADM masih melakukan pengecekan seberapa jauh dampak dari mati listrik massal. Amelia pun enggan mengungkapkan estimasi kerugian yang dialami.
“Pabrik berjalan biasa seperti fasilitas di Sunter. Sementara untuk part center Cibitung masih perlu menggunakan genset. Jika supplier tak bisa supply Selasa pasti ada pengaruhnya untuk produksi. Nanti saya akan kabari lagi,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Production, Engineering, and Procurement Director PT Astra Honda Motor (AHM), David Budiono mengatakan, pasokan listrik yang masih tersendat hingga Senin (5/8/2019) membuat proses produksi para pemasok komponen terganggu. Tak hanya itu, sejumlah mesin juga perlu mendapatkan perawatan ekstra.
Ilustrasi produksi Honda PCX. Foto: Istimewa
“Minus produksi akan kami kejar di hari berikutnya. Untuk pabrik kami sudah mempersiapkan genset untuk proses-proses tertentu seperti casting dan painting. Sementara untuk hari Senin, hanya plant Pegangsaan saja yang tidak ada pasokan listrik,” ucapnya.
Sedangkan perwakilan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan bahwa insiden mati listrik tak mengganggu aktivitas produksi di pabrik mereka.