Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Melempem, Penjualan Toyota Januari-November 2018 Turun
8 Desember 2018 16:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Pemimpin pasar otomotif roda empat di dalam negeri Toyota , hasil penjualan di pasar wholesales-nya Januari-November 2018 melempem. Angkanya masih belum bisa lebih besar dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dihimpun dari pihak Toyota, sepanjang 11 bulan di 2018 ini perolehannya sebanyak 325.500 unit, atau mengalami penurunan 6,36 persen, yang mana tahun sebelumnya mencapai 347.626 unit.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, penurunan penjualan Toyota disebabkan oleh beberapa faktor khususnya yang bergerak di tengah customer.
“Mengapa kok Toyota turun, pastilah karena piilihan di customer makin banyak, itu beberapa kali saya katakan, jadi ada pilihan dengan desain-desain yang lebih advance, lalu ada pilihan cost biaya yang lebih murah, dan itu kan pilihan,” kata Soerjopranoto, Kamis (06/12).
Kemudian kata Soerjo, konsumen juga mengalami perubahan lain, seperti mulai memanfaatkan moda transportasi online, dan lain sebagainya. Hal itu lantas mempengaruhi pilihan kendaraan yang ingin dibeli juga.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita memang dari awal, sudah mengatakan bila akhir tahun angkanya bisa sama dengan 2017 sudah bagus. Namun paling tidak kami bisa tahan market share di angka 31 persen, angka psikologisnya di 30 persen, jadi di atas 30 persen 31 persen masih oke,” ujar Soerjopranoto.
Soal kontribusi, segmen MPV masih jadi penyumbang terbesar mencapai 62,6 persen, dan mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 72,8 persen.
“Segmen MPV yang tumbuhnya besar adalah High MPV. Kemudian kelas luxury seperti Alphard tumbuh 28 persen, dari 3.500 unit menjadi sebesar 4.500 unit. Faktornya adalah middle up itu sensitif model baru,” ujar Soerjopranoto.
Kemudian penyumbang terbesar kedua ada SUV dengan share 21,3 persen. Segmen ini salah satu segmen yang tumbuh signifikan, mencapai 68,4 persen dibanding tahun, di mana kontribusi Rush paling besar di angka 71,5 persen dari Segmen SUV.
ADVERTISEMENT
“Rush tahun lalu 19.052 unit tahun, sementara saat ini periode Januari-November 2018 sebesar 49.650 unit. Sementara Fortuner terkoreksi, dari 22.000-an unit saat ini 19.000-an unit. Kemudian high compact seperti CH-R, terserap[ pasar 436 unit di mana sesuai ekspektasi Toyota ,” tutur Soerjopranoto.