Plus Minus All New Honda Brio

Test Drive All New Honda Brio di Bali (Foto: dok. HPM)

All new Honda Brio hadir dengan berbagai ubahan dan penyempurnaan dari model sebelumnya. Bentuknya kini lebih panjang juga semakin dewasa dengan penggunaan pintu bagasi yang tidak lagi berupa panel kaca.

Tak hanya itu, model andalan Honda untuk segmen city car dan LCGC (Low Cost Green Car) ini juga menjanjikan tenaga dan efisiensi tak kalah dari Brio generasi pertama.

Ya, meski mengusung mesin yang sama, all new Honda Brio tetap mampu mempertahankan performa tenaga dan konsumsi bahan bakarnya walaupun dimensi memanjang 175 mm dan bobotnya bertambah 20 kg.

Lalu seperti apa ubahan lain yang dapat dirasakan ketika menjajal all new Honda Brio ini? Simak ulasannya berikut ini.

Posisi Berkendara

Layout dashboard All new Honda Brio mirip dengan Brio lama (Foto: dok. HPM)

Secara umum tidak ada yang berubah banyak dari posisi berkendara all new Honda Brio. Hanya tersedia pengaturan kursi reclining dan sliding ditambah pegaturan setir tilt, teleskopik? Jangan berharap lebih.

Tapi dengan adanya pengaturan setir naik turun ini cukup membuat posisi berkendara agak bisa dirombak sedikit. Lewat pengaturan kursi yang ada pun juga membuat posisi tangan bisa menekuk sesuai posisi yang ideal.

Tampilan depan samping kiri all new Honda Brio (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)

Hanya saja untuk posisi kaki khususnya pada bagian foot rest, agaknya tidak dapat menopang kaki secara sempurna, apalagi bagi Anda yang punya ukuran kaki 43, tapi tetap saja itu bukan masalah besar, karena kaki masih bisa menekuk dengan telapaknya menyentuh lantai mobil.

Oh iya, soal visibilitas pun juga tidak berubah banyak rupanya. Artinya desain dashboard juga masih sama seperti versi lawas. Untuk model RS, ada aksen oranye pada dashboard guna mencirikan versi RS.

Desain dashboard all new Honda Brio (Foto: dok. HPM)

Soal blind spot? Karena model yang kami jajal merupakan versi RS yang memiliki tweeter pada pilar A-nya, rasanya pandangan juga masih luas saat melihat ke arah samping, atau sama sekali tidak terhalang dari model pilar A-nya. Selebihnya untuk pengelihatan ke depan, masih sama dengan Brio lama, blind spot-nya minim.

Performa Mesin

Karena mesinnya sama, sayang tidak ada ubahan yang signifikan yang kami rasakan saat menggeber all new Honda Brio. Di bawah kap mesinnya masih tersematkan mesin 1.200 cc i-VTEC 4 silinder SOHC yang menjanjikan tenaga hingga 88 dk pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 110 Nm pada 4.800 rpm yang disalurkan pada transmisi manual 5 percepatan atau otomatis CVT.

Layout mesin all new Honda Brio (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)

Jadi tenaganya dijaga pada putaran mesin rendah. Saat melaju pada kecepatan 40 sampai 50 km per jam, putaran mesin masih bertahan di bawah 2.000 rpm. Kalau mau menyalip siap-siap saja untuk memindahkan tuas transmisi ke S agar putaran mesin lebih tinggi, sebab kalau masih di D, bisa-bisa Anda dibuat kesal karena saat menginjak gasnya dalam-dalam yang ada hanya mesinnya ngeden berusaha mengejar torsi.

Handling dan Stabilitas

Saat pertama kami menjajalnya di kawasan GWK Bali, ada suguhan yang ditampilkan Honda. Yakni atraksi slalom all new Honda Brio yang dikemudikan oleh pebalap profesional Alvin Bahar dan Rio SB.

Test Drive All New Honda Brio di Bali (Foto: dok. HPM)

Honda sengaja menampilkannya untuk membuktikan all new Brio lebih stabil dan bahkan bisa diajak untuk ngepot di permukaan aspal yang rata.

Memang saat kami mencobanya, all new Brio ini seperti menggunakan fitur kontrol stabilitas. Artinya saat menikung membentuk angka 8 tidak ada gejala understeer atau pantat Brio terbaru ini terbuang wakaupun aspal diberi sedikit pasir. Tapi ya tetap saja gejala limbung masih terasa meski tidak separah Brio terdahulu.

Akomodasi dan Bagasi

Sebagai kendaraan yang dikemudikan untuk dalam kota Brio terbaru ini bisa diandalkan. Ada kompartemen yang cukup jumlahnya untuk menyimpan barang seperti botol air minum, snack, dan lainnya.

Bagasi all new Honda Brio muat 3 tas besar (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)

Selebihnya saat kami mencoba duduk di baris belakang untuk membuktikan kelegaannya, memang all new Brio ini terasa lebih lapang. Perpanjangan dimensi dan wheelbase-nya ini memberikan kelegaan dengan ruang kaki yang luas juga volume bagasi yang lebih besar sehingga mampu menyimpan berbagai macam tas termasuk kereta bayi atau baby stroller.

Kekedapan Kabin dan Konsumsi Bahan Bakar

Selain unggul pada sektor akomodasi dan bagasi, kekedapan kabin dari generasi kedua Brio ini nyatanya juga ditingkatkan. Suara kolong kini bisa diminimalisir dengan baik, begitu pun dengan raungan mesinnya yang tidak terlalu masuk, hanya saja ya saat putaran mesin pada 2.500 ke atas perlahan suaranya mulai masuk sih. Tapi secara keseluruhan all new Brio ini bisa dikatakan cukup kedap.

Test drive all new Honda Brio di Bali (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)

Sayangnya pada pengetesan kali ini kami tidak dapat menguji konsumsi BBM Brio terbaru. Berdasarkan pengujian internal Honda, Brio ini mampu mencatat efisiensi bahan bakar 20,1 km per liter untuk transmisi CVT dan 22,6 km per liter untuk varian manualnya.

Kesimpulan

Dengan perubahan tampilan dan dimensi tapi tidak dibarengi dengan ubahan mesin, impresi berkendaranya seperti 'rasa lama, muka baru'.

Namun tidak untuk akomodasi dan bagasinya, kami menilai all new Brio ini patut dipertimbangkan apabila Anda seorang keluarga baru dan senang berpergian. Bagasinya yang lebih fungsional bisa membawa koper, tas, baby stroller maupun galon.